Pages

Kamis, 20 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 5)

Kisah Cinta Sederhana (Part 5) 
Sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar.  Ku letakkan HP di laci masih dalam keadaan mati. 

Sambil istirahat aku menyalakan laptop, mengirim pesan pada Riska, anak ini biasanya paling rajin online karena HP nya sudah lebih canggih. 
"Ka, aku minta putus sama mas rido, kayaknya udah keputusan paling bener deh, aku nggak nyaman ngejalanin nya"
Setelah mengirim pesan, ku tinggalkan laptop dan bergegas mandi lalu makan. 

"Des serius lu? Gila lu mah baru juga jadian 2 hari, kasian lah mas rido" muncul balasan dari Riska
"Bener ka, aku gak bakalan kuat soalnya, mental aku belum siap pacaran sama mas rido"
"Udah lu fikir fikir lagi aja jangan terburu buru ngambil keputusan entar nyesel lu"
Aku mengetik balasan dengan raut kesal karena riska sama sekali nggak mendukung keputusan aku, lalu tiba tiba muncul chat dari Mas rido

"Cinta, aktifin HP nya mas mau telfon"
Aku abaikan pesan itu, dan kembali mengetik balasan untuk Riska
"Cinta please... Mas mau ngomong, aktifin HP nya sekarang"
Dalam hati aku berkata : oke ini yang terakhir aku kasih dia kesempatan ngomong, ku aktifkan HP ku lalu tidak lama kemudian dering telfon muncul

"Cinta kenapa? Mas salah apa? Kok tiba tiba kirim pesan gitu.. " Dia bertanya dengan nada serius
"Gak apa apa,  mas gak salah. Aku cuma belum siap aja di ledekin ini itu sama temen temen aku, temen temen mas juga"
"Cinta... Temen temen mas cuma bercanda, kan cinta tau memang mereka kayak gitu, mas yakin mereka gak ada maksud apa apa"
"Tapi aku sakit hati mas, mereka ngeledek aku depan banyak orang... " Aku mulai sesenggukan "Pokoknya kita putus aja mas, itu yang terbaik"
"Cinta please dengerin mas dulu, kamu gak bisa ngambil keputusan secepat itu. Kasih mas kesempatan, mas bahkan belum ngelakuin apa apa buat ngebahagiain kamu"
Aku diam, tak menjawab
"Kalau kamu mundur cuma karena hal kecil kayak tadi, jujur mas kecewa. Mas kira kamu kuat, mau berjuang bareng bareng sama mas, tapi masalah kecil aja kamu gak mau ngadepin itu, inget cinta kedepan akan lebih banyak lagi tantangan nya, mau kita putus atau enggak, tantangan di hidup kamu pasti lebih banyak"

Air mata ku keluar tak terbendung. Aku di besarkan di keluarga yang cukup berada, Bapak ku seorang TNI, sedangkan Mamah adalah seorang ibu rumah tangga yang juga berpenghasilan dari berjualan

Aku salah satu anak yang di manja bapak, hampir semua yang aku mau, selagi bapak ada uang, pasti beliau kabulkan. Hingga suatu hari masalah demi masalah muncul di keluarga kami, 

Aku si anak manja ini seketika jadi makin rapuh, aku jadi cenderung pendiam dirumah, banyak menghabiskan  waktu dengan laptop dan buku. 
Aku bahkan berfikir untuk menikah muda, agar hidup ku bisa lebih lega dan bahagia. 

"Cinta, mas tau mas gak punya apa apa sekarang, udah bisa makan dan bayar uang kuliah aja mas udah bersyukur, tapi mas janji akan berjuang lebih keras, biar mas bisa nunjukin keseriusan hubungan kita, mas pacaran bukan untuk main main cinta, mas gak mau buang buang waktu gitu aja"

"Please, kasih mas kesempatan untuk buktiin itu, karena buat mas kamu orang yang layak untuk di perjuangkan... "

Ah sial, kenapa kata katanya selalu sukses membuat hati ku lebih tenang dan nyaman. Aku merasa semakin jatuh kedalam perasaan yang tidak bisa ku kendalikan-

Bersambung.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar