Pages

Rabu, 26 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 11)


"Makanan kesukaan mamah apa? "
"Bakso, martabak... Mmm apalagi ya" Aku mencoba mengingat
"Besok cinta ngajar kursusan gak?"
"Iya mas, besok anak anak masuk. Ada 8 orang sekarang jumlahnya kalau datang semua, kenapa gitu mas? " Aku mulai penasaran
"Gimana kalau gini aja, Mas ke rumah cinta itu tujuan nya mau ngajar di kursusan nya cinta sehari, nanti mas siapin materi dan game yang bagus deh biar anak anak happy"
"Oke.... " Aku masih menunggu lanjutan rencananya
"Berarti mas kesana habis sholat ashar langsung ngajar, kan lumayan selain bikin suasana baru buat murid cinta, kan Mamah juga secara gak langsung nanti liat kemampuan mas ngajar he... He.. He gimana? Cerdas kan ide mas" Dia tertawa penuh kemenangan
"Cerdassss mas, bisa dicoba" Kataku sepakat

***
Keesokan harinya aku pulang kuliah lebih cepat, persiapan mas rido mau datang ke rumah.
Aku sudah belajar masak sejak SMA, jadi sekarang bisa masak sedikit sedikit. Menu hari ini ayam goreng, tempe dan tahu goreng, oseng kangkung, lalab dan sambel.
Sebelum adzan ashar berkumandang, aku sudah beres didapur. Lalu mandi dan bersiap siap buka kursusan

Murid murid ku sudah mulai berdatangan, aku mulai harap harap cemas karena mas Rido belum kunjung datang, khawatir dia nyasar
"Mas, udah sampe mana? "
Aku mengirimi nya pesan singkat
"Mas udah masuk gang ni, mas dateng sama aziz" Balasnya

Aku menunggu didepan rumah, dan tak lama kemudian mas Rido dan Aziz muncul dari arah depan. Terlihat dia bawa tengtengan, loh kok keliatan seperti duren
"Mas kok bawa duren sih?"
"Maaf cinta habisnya mas bingung mau bawa apa, tukang martabak belum buka pas mas berangkat, mas juga gak tau mana bakso yang enak disini, jadi bawa duren he... He.. He"
"Ya udalah yang penting bawa" Kataku pasrah, mamah gak banyak makan duren soalnya
"Masuk mas, mamah ada di dalem"
"Assalamualaikum" Mas rido masuk rumah, ku yakin dengan jantung mau copot. Hari ini dirumah cuma ada mamah, bapak ada piket di kantor, lagi sibuk mengurus berkas pensiun juga, karena sebentar lagi bapak mau pensiun.
"Waalaikumsalam" Jawab mamah, gak ketebak ekspresi mamah gimana, tapi mas rido langsung cium tangan, di ikuti Aziz
"Saya Rido bu, ini Aziz temen saya" Katanya
"Oh iya, duduk dulu atuh" Mamah mencoba ramah tamah
"Oh iya bu, nanti aja kayaknya saya langsung ngajar dulu, gak enak udah ditunggu"
"Oh ya udah, anak anaknya dibelakang" Mamah menunjukan ruangan dirumah belakang
"Ayo mas, barengan sama aku" Kataku
Mas rido terlihat tegang tapi masih bisa ngomong dengan santai,
"Gimana deg degan gak? " Ledek ku
"Lumayan cinta" Bisiknya
"Baru ketemu mamah, entar ketemu bapak lebih serem lagi, bapak aku galak soalnya mas" Aku terkekeh

***
Mas Rido mulai mengajar dengan gaya khas nya, anak anak tentu saja sangat antusias dengan materi bahasa inggris yang di sampaikan, apalagi di selingi games sederhana tapi seru, membuat waktu satu jam setengah jadi terasa singkat.

Anak anak pulang dengan ceria, ibu ibu yang mengantar pun terlihat sangat puas hari ini. Aku juga melihat mamah sebentar sebentar menengok ke ruang kursusan.
Beres ngajar aku langsung ajak mas rido dan Aziz untuk makan.
"Makan seadanya aja ya, desy yang masak itu" Mamah terlihat menyiapkan gelas dan air untuk minum
"Oh iya bu makasih maaf merepotkan"
"Gak ngerepotin, desy yang masak kok" Katanya
Aku gak minta bantuan mamah masak karena memang aku tau mamah belum terlalu setuju aku pacaran sama mas rido awalnya.
Kita bertiga makan bareng, mamah gak ikut makan.

Setelah sholat magrib, mas rido dan aziz pamit pulang, dia belum sempat ngobrol banyak sama mamah, mungkin mamah juga masih berasa kaku.
"Mas, kabarin ya kalau udah sampe"
Aku mengantarnya keluar rumah,
"Iya cinta, titip salam ya buat bapak"
Setelah mas Rido pulang, mamah juga gak terlalu banyak komentar. Aku langsung masuk kamar dan mengerjakan tugas untuk besok
***

"Heyy!!" Aku menepuk pundaknya yang sedang serius menatap layar laptop di perpustakaan
"Aku baru beres kelas, mas lagi ngerjain tugas? "
"Iya ini dikit lagi, tunggu bentar ya cinta"
Aku berkeliling melihat rak rak buku siapa tau ada buku yang menarik untuk ku baca sambil menunggu mas Rido beres mengerjakan tugas
Hati ku campur aduk hari ini, awalnya aku pesimis mamah bisa menerima mas Rido sebagai pacar aku, tapi setelah kejadian ngajar kemarin sepertinya mas Rido ada peluang masuk
"Kok cinta senyum senyum sendiri" Ternyata mas rido memperhatikan aku
"Mas tau gak, ibu ibu yang kemarin datang ke tempat kursusan pada muji kamu di warung, katanya bagus ngajarnya"
"Emang sih mas juga ngerasa keren kemarin" Jawab nya narsis
"Iisshh.... Kayaknya mamah udah mulai terbuka deh sama mas gara gara ibu ibu pada ngomongin di warung itu" Tebak ku
"Ya semoga aja ya cinta, yang penting kita udah berusaha"
"Kamu mau ketemu bapak gak mas? "
"Jangan sekarang cinta, mas bernafas dulu" Katanya bercanda

Semua pacar aku rata rata gemeter kalau ketemu bapak. Selain bapak seorang TNI, memang wajahnya sangar dengan mata tajam dan kumis cukup tebal. Perawakannya tinggi dan besar, nada bicaranya keras.
Udah terkenal galak lah pokoknya, mas Rido harus menyiapkan strategi ekstra kalau mau ketemu bapak, karena bapak juga tipe yang protectif sama anak perempuan nya.

"Selamat berjuang mas!"

*bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar