Pages

Senin, 31 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 15)


"Cinta, ini buat jajan" Dia membuka tangan ku lalu menaruh uang 50ribu di genggamanku
"Loh gak usah mas, gak apa apa" Aku menatapnya sambil mengembalikan uang
"Ini karena cinta juga kemarin ikut capek bantuin mas jagain stand, anggap aja ini uang gajian cinta, maaf ya mas belum bisa kasih banyak"
"Ih gak apa apa mas, makasih yaa"
"Tau gak kemarin susu murni nya terjual 90 liter loh cinta, jamur nya juga habis 7kg. Awal yang bagus ya"
"Waahh aku ikut seneng ya mas, mudah mudahan bulan depan lancar lagi jualannya"
"Aamiin, oh ya cinta rencana nya mas mau jualan jamur dan susu di area kampus, mas udah ngobrol sama pihak kampus dan kita gak perlu sewa tempat" Matanya berbinar binar
"Bagus dong mas, aku siap bantu"
"Cinta bantuin mas jualan di manakib aja sebulan sekali, kalau buat di kampus nanti mas cari yang kerja. Mas gak mau kuliah cinta keganggu"
"Oh oke mas, mudah mudahan lancar ya mas" Aku tersenyum tulus. Aku selalu salut dengan cara berfikirnya, dengan keberanian dan semangat nya. "Di masa depan, pasti dia jadi orang sukses, dan semoga aku menjadi salah satu orang yang mengantarkannya ke gerbang kesuksesan" Kataku dalam hati.

"Oh ya cinta ada satu kabar baik lagi" Katanya
"Apa mas? "
"Mas dikasih uang sama bapak, rencananya uangnya mau mas beliin motor, jadi kita nanti bisa jalan jalan pake motor sendiri"
"Wah beneran mas? "
"Iya beneran, tapi cinta jangan mikir mas mau beli motor bagus ya, uangnya gak banyak tapi cukup buat beli motor bekas"
"Gak apa apa mas, mas mau punya motor aja aku udah seneng banget, jadi kita gak perlu minjem lagi sama Ambar atau a Windu kalau mau jalan jalan" Aku tertawa sumringah, membayangkan nanti bisa lebih sering jalan jalan dan diantar pulang sama pacar

***
Aku sudah di perjalanan pulang naik angkot, jarak dari kampus ke rumah cukup jauh, bisa satu jam kalau naik kendaraan umum.
Di angkot ini biasanya aku sering melamun, kadang dapat inspirasi juga. Nah di perjalanan kali ini aku terfikir untuk jualan makanan, kebetulan sekali adik ku masih duduk di Bangku SMK. Makanan pedas dengan harga seribuan bakalan jadi produk yang pas untuk anak anak SMK.

Sesampainya dirumah aku langsung ngobrol dengan adik perempuanku. Ku tanya apa dia bersedia di titipin barang jualan, dan ternyata dia setuju. Alhamdulillah adik ku bukan tipe anak yang gengsian jadi jalan ku untuk jualan makanan terlihat akan mulus.

Aku terfikir untuk menjual cimol goang basah, karena itu salah satu keahlian ku di bidang cemilan selain jamur crispy. Aku dan adik ku selalu iseng iseng membuat cemilan kalau hari libur, cimol goang salah satunya. Aku sudah lumayan handal membuatnya, hafal di luar kepala.

Setelah beres ngajar di kursusan,  aku segera belanja ke warung grosiran untuk membeli tapioka, terigu, penyedap dan plastik pembungkus.
Lalu mampir ke warung belakang rumah untuk membeli bawang putih, bawang merah, kencur,  dan cabe rawit.

Aku hitung semua modal dan ku prediksi kan harus jadi berapa bungkus untuk harga jual 1000 agar bisa mendapatkan untung.
Malam itu juga aku langsung eksekusi, ku campur terigu dan tapioka di baskom besar, di guyur dengan air panas sambil di aduk, tak lupa pakai garam dan penyedap. Setelah adonan kalis,  aku bentuk bulat kecil kecil seukura cimol pada umumnya.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul setengah 11 malam, aku baru beres membulat bulatkan adonan, sementara orang orang rumah sudah lelap tidur dari jam 9. "Waahh cari uang memang gak gampang" Gumamku dalam hati. Aku segera menutup adonan yang sudah dibentuk dengan plastik bersih, lalu bergegas ke kamar mandi untuk gosok gigi, cuci tangan dan tidur.
***
Keesokan paginya, aku bangun lebih awal. setelah sholat subuh aku bergegas ke dapur mendahului mamah. Aku ulek bumbu bumbu menggunakan ulekan kayu, ah akan lebih gampang kalau mamah punya ulekan batu.
Selagi mengulek bumbu, aku merebus cimol yang semalam sudah ku bentuk. Ya memang cimolnya direbus bukan digoreng.

Setelah bumbu halus aku tumis sampai matang baru cimol nya aku aduk kedalam bumbu. Belum berhenti sampai disitu, setelah cimol hangat, aku lanjut membungkusnya kedalam plastik plastik kecil, hari ini sesuai prediksi, jadinya 30 bungkus. Aku titip ke adik ku dengan harga 800 rupiah, jadi dia punya keuntungan 200 rupiah sebagai penjual.

Setelah beres, aku bergegas mandi, merapikan buku buku ke tas, tak lupa menjinjing tas laptop lalu berangkat ke kampus dengan tergesa gesa.

Mata kuliah pertama ku jam 8 pagi, dan aku baru berangkat jam setengah 8, sialnya tak ada bis atau elf yang lewat lebih cepat. Dapat dipastikan aku akan datang terlambat. Aku menarik nafas mencoba menenangkan diri, "ah gak apa apa, ini karena aku belum terbiasa, kedepannya aku harus lebih pintar lagi mengatur waktu"
Lalu bis primajasa lewat, akupun segera naik dan duduk. Mencoba menghafal materi yang akan ku presentasikan hari ini bersama kelompok ku dikelas. Ah sejak kapan hidup ku jadi sesibuk ini...

*bersambungKisah Cinta Sederhana (Part 15) 


"Cinta, ini buat jajan" Dia membuka tangan ku lalu menaruh uang 50ribu di genggamanku

"Loh gak usah mas, gak apa apa" Aku menatapnya sambil mengembalikan uang

"Ini karena cinta juga kemarin ikut capek bantuin mas jagain stand, anggap aja ini uang gajian cinta, maaf ya mas belum bisa kasih banyak"

"Ih gak apa apa mas, makasih yaa"

"Tau gak kemarin susu murni nya terjual 90 liter loh cinta, jamur nya juga habis 7kg. Awal yang bagus ya"

"Waahh aku ikut seneng ya mas, mudah mudahan bulan depan lancar lagi jualannya"

"Aamiin, oh ya cinta rencana nya mas mau jualan jamur dan susu di area kampus, mas udah ngobrol sama pihak kampus dan kita gak perlu sewa tempat" Matanya berbinar binar

"Bagus dong mas, aku siap bantu"

"Cinta bantuin mas jualan di manakib aja sebulan sekali, kalau buat di kampus nanti mas cari yang kerja. Mas gak mau kuliah cinta keganggu" 

"Oh oke mas, mudah mudahan lancar ya mas" Aku tersenyum tulus. Aku selalu salut dengan cara berfikirnya, dengan keberanian dan semangat nya. "Di masa depan, pasti dia jadi orang sukses, dan semoga aku menjadi salah satu orang yang mengantarkannya ke gerbang kesuksesan" Kataku dalam hati. 


"Oh ya cinta ada satu kabar baik lagi" Katanya

"Apa mas? "

"Mas dikasih uang sama bapak, rencananya uangnya mau mas beliin motor, jadi kita nanti bisa jalan jalan pake motor sendiri"

"Wah beneran mas? "

"Iya beneran, tapi cinta jangan mikir mas mau beli motor bagus ya, uangnya gak banyak tapi cukup buat beli motor bekas"

"Gak apa apa mas, mas mau punya motor aja aku udah seneng banget, jadi kita gak perlu minjem lagi sama Ambar atau a Windu kalau mau jalan jalan" Aku tertawa sumringah, membayangkan nanti bisa lebih sering jalan jalan dan diantar pulang sama pacar


***

Aku sudah di perjalanan pulang naik angkot, jarak dari kampus ke rumah cukup jauh, bisa satu jam kalau naik kendaraan umum. 

Di angkot ini biasanya aku sering melamun, kadang dapat inspirasi juga. Nah di perjalanan kali ini aku terfikir untuk jualan makanan, kebetulan sekali adik ku masih duduk di Bangku SMK. Makanan pedas dengan harga seribuan bakalan jadi produk yang pas untuk anak anak SMK. 


Sesampainya dirumah aku langsung ngobrol dengan adik perempuanku. Ku tanya apa dia bersedia di titipin barang jualan, dan ternyata dia setuju. Alhamdulillah adik ku bukan tipe anak yang gengsian jadi jalan ku untuk jualan makanan terlihat akan mulus. 


Aku terfikir untuk menjual cimol goang basah, karena itu salah satu keahlian ku di bidang cemilan selain jamur crispy. Aku dan adik ku selalu iseng iseng membuat cemilan kalau hari libur, cimol goang salah satunya. Aku sudah lumayan handal membuatnya, hafal di luar kepala. 


Setelah beres ngajar di kursusan, aku segera belanja ke warung grosiran untuk membeli tapioka, terigu, penyedap dan plastik pembungkus. 

Lalu mampir ke warung belakang rumah untuk membeli bawang putih, bawang merah, kencur, dan cabe rawit. 


Aku hitung semua modal dan ku prediksi kan harus jadi berapa bungkus untuk harga jual 1000 agar bisa mendapatkan untung. 

Malam itu juga aku langsung eksekusi, ku campur terigu dan tapioka di baskom besar, di guyur dengan air panas sambil di aduk, tak lupa pakai garam dan penyedap. Setelah adonan kalis, aku bentuk bulat kecil kecil seukura cimol pada umumnya. 


Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul setengah 11 malam, aku baru beres membulat bulatkan adonan, sementara orang orang rumah sudah lelap tidur dari jam 9. "Waahh cari uang memang gak gampang" Gumamku dalam hati. Aku segera menutup adonan yang sudah dibentuk dengan plastik bersih, lalu bergegas ke kamar mandi untuk gosok gigi, cuci tangan dan tidur. 

***

Keesokan paginya, aku bangun lebih awal. setelah sholat subuh aku bergegas ke dapur mendahului mamah. Aku ulek bumbu bumbu menggunakan ulekan kayu, ah akan lebih gampang kalau mamah punya ulekan batu. 

Selagi mengulek bumbu, aku merebus cimol yang semalam sudah ku bentuk. Ya memang cimolnya direbus bukan digoreng. 


Setelah bumbu halus aku tumis sampai matang baru cimol nya aku aduk kedalam bumbu. Belum berhenti sampai disitu, setelah cimol hangat, aku lanjut membungkusnya kedalam plastik plastik kecil, hari ini sesuai prediksi, jadinya 30 bungkus. Aku titip ke adik ku dengan harga 800 rupiah, jadi dia punya keuntungan 200 rupiah sebagai penjual. 


Setelah beres, aku bergegas mandi, merapikan buku buku ke tas, tak lupa menjinjing tas laptop lalu berangkat ke kampus dengan tergesa gesa. 


Mata kuliah pertama ku jam 8 pagi, dan aku baru berangkat jam setengah 8, sialnya tak ada bis atau elf yang lewat lebih cepat. Dapat dipastikan aku akan datang terlambat. Aku menarik nafas mencoba menenangkan diri, "ah gak apa apa, ini karena aku belum terbiasa, kedepannya aku harus lebih pintar lagi mengatur waktu"

Lalu bis primajasa lewat, akupun segera naik dan duduk. Mencoba menghafal materi yang akan ku presentasikan hari ini bersama kelompok ku dikelas. Ah sejak kapan hidup ku jadi sesibuk ini... 


*bersambung



Minggu, 30 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (part 14)


Hari ini untuk pertamakali nya kita berdua mencoba peruntungan membuka stand makanan di acara Manakiban.
Setelah sebelumnya kita berdua sering bereksperimen, mulai dari mencampurkan susu dengan gula cair dan essence buah, sampai mendapatkan takaran manis dan rasa yang pas.
Lalu entah sudah berapa kali juga aku praktek membuat jamur crispy dirumah, sampai ketemu trik agar crispy nya bertahan lama. Kita  juga pilih pilih tambahan bumbu sebagai variasi rasa nya, dan munculah 3 varian rasa di menu jamur crispy kita : Original, balado, keju dan jagung.

Selesai perkuliahan kita langsung meluncur ke area Pesantren, beres beres stand di bantu teman teman mas rido.
Sementara Mas Rido mengambil stok susu segar ke salah satu tempat penampungan susu , aku sudah bersiap siap mengeluarkan bahan bahan untuk jamur crispy

Setelah stock susu datang, aku menunda dulu pekerjaan utama ku sebagi chef Jamur, membantu mas Rido menghangatkan susu di panci besar. Lalu memindahkan nya sebagian ke Teko plastik agar mudah dituang kalau ada yang beli.

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, belum ada pengunjung yang tertarik membeli dagangan kita. Jujur mental ku mulai down, saat itu aku sudah beres menggoreng satu toples besar jamur, kalau nggak ada yang beli sayang sekali. Mas rido juga sudah nyetock sekitar 20liter susu segar.

Akhirnya, mas rido dengan ide cemerlang nya merekam suara  di laptop, begini bunyinya : "susu murni dua ribu, dua ribu" Lalu dia pasang sound kecil, menyetel berulang ulang rekaman suara nya dengan volume yang cukup bisa di dengar oleh orang orang yang lewat di sekitaran stand kita.

Dari situlah pembeli satu persatu mulai berjualan, ada yang beli cup kecil seharga dua ribu rupiah, ada yang beli cup sedang seharga 5000 rupiah, ada yang minta hangat atau dingin, ada yang request rasa original, melon dan strawbery.

Seiring banyak nya pembeli susu murni, ternyata menarik orang untuk membeli jamur crispy juga, satu toples besar yang tadi ku buat, habis sebelum waktu magrib.
Setelah ikut sholat magrib di kosan salah satu sahabatku, Ema namanya. Aku kembali bergelut membuat jamur crispy dengan begitu bersemangat, kita benar benar sibuk dengan job masing masing, mas Rido dengan susu murni nya yang entah bagaimana langsung diserbu anak anak dan orang dewasa, orang orang berkumpul mengantri didepan stand sederhana kita, sungguh aku takjub melihatnya.
***
Aku sudah izin untuk pulang malam hari ini karena sedang belajar berjualan, dan sudah minta tolong bapak untuk jemput di area manakib jam 8 malam.

Waktu rasanya berlalu cepat, aku masih melayani beberapa pembeli saat bapak menelpon : "bapak udah di pesantren, Enci dimana? " Enci adalah nama panggilan ku dirumah.
"Masih  jualan pak, masuk aja aku di depan asrama putra stand nya pak" Lalu aku menutup telpon, kembali melanjutkan pekerjaan ku.

Aku sekilas melihat sosok Bapak sudah ada disamping stand, duduk di stand sebelah yang menjual kopi. Aku memberi isyarat untuk menunggu sebentar.

"Mas, ada bapak jemput aku" Bisik ku
"Oh iya cinta, mas beresin dulu ini" Katanya sambil cekatan menuangkan susu ke cup cup kecil
Setelah stand mulai sepi, mas Rido mendekati tempat duduk bapak. Lalu cium tangan sambil memperkenalkan diri
"Saya Ridho pak, maaf ini desy jadi pulang malam karena bantuin saya jualan"
Sebenernya bapak juga sudah tau sedikit banyak tentang mas Rido, aku sudah cerita sedikit sedikit. Tapi ini pertamakalinya bapak bertemu Mas Rido
"Nggak apa apa, justru bagus desy jadi ada kegiatan posititif" Kata bapak dengan gaya dan suara khas nya
"Mas, aku pamit ya udah kemaleman"
"Iya siap, makasih ya udah bantuin mas, makasih juga pak desy udah di izinin ikut jualan" Mas Rido tersenyum dengan gaya khasnya juga
"Sama sama, bapak malah seneng desy belajar jualan biar tau susah nya cari uang" Kata bapak bercanda.
Aku tertawa kecil, lalu pamit pulang bersama bapak.
Hari ini aku mendapat pengalaman baru lagi, meski badan ku terasa remuk, tapi aku merasa puas dan bahagia.

Pertemuan Bapak dengan Mas Rido malam ini juga di momen yang sangat tepat, secara tidak langsung bapak melihat kegigihan mas Rido berjualan, melihat ekspresi wajah dan nada bicara nya bapak, dipastikan bapak bisa dengan mudah menerima Mas Rido masuk di kehidupan anak nya.

*bersambung

Jumat, 28 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 13)



Setelah pengajuan pinjaman ke Koperasi Mahasiswa cair, mas rido langsung membelanjakan uang nya ke beberapa barang dan bikin Stand Sederhana untuk jualan di Manakiban. 

Sebulan sekali di Pesantren Suryalaya ada Manakiban atau dzikir akbar, ratusan orang datang ke sana bahkan dari luar kota, dan biasanya ada stand stand jualan makanan, pakaian, aksesoris dll di sepanjang jalan masuk pesantren. 

Hari ini aku lihat dia menenteng Termos warna pink. 
"Itu apa mas? " Aku heran, kok ada orang ke kampus nenteng termos
"Cinta, ini tester susu murni" Mas mau keliling ke Staff Dosen IAI dan STIE mau nyebar tester biar mereka icip dulu" Katanya "cinta ikut yuk"
"Mmmm aku ikut ke STIE aja yaah" Jawab ku nyengir
Dan mulai lah kita bergerilya, memberikan tester susu murni hangat gratis ke gelas  palstik kecil langsung di tuang dari termos, 
Beberapa dosen langsung pesan 1 cup untuk besok, bahkan ada yang berlangganan seminggu full. 

"Keren mas! " Aku memuji nya, mas rido basic nya memang pinter ngomong, strategi marketing nya juga cukup bagus
"Alhamdulillah ya cinta he.. He, Warga sekitar kos an mas juga ada yang mau langganan loh"
"Waahh aku ikut seneng mas"
"Cinta, buat di manakiban nanti, gimana kalau kita jualan jamur crispy? Kan cinta selama ini suka bikin jamur crispy di rumah" 

Yah betul, jamur crispy selalu jadi menu andalan ku dirumah, kebetulan Kaka ku membangun usaha budidaya jamur di rumah nenek. Dia tinggal di rumah nenek sejak kecil. 
Setiap kaka ku panen jamur, aku hampir pasti bikin jamur crispy, istilahnya masak sambil merem juga bisa, saking udah terbiasa. 

"Coba cinta list bahan bahan yang diperlukan sama rincian biayanya ya, nanti kita belanja bareng bareng kalau udah deket tanggal buka stand"
"Okeee!!" Aku bersemangat
"Cinta gak malu kan mau jualan sama mas nanti? " Ledeknya
"Enggak lah mas, aku justru bersemangat banget sekarang" 
Selama hidup ku, baru kali ini aku bisa merasakan betapa bahagia nya bisa cari uang sendiri walau jumlahnya masih sedikit. 
Kalau bukan karena mas Rido, mungkin hari ini aku tetaplah berstatus si anak manja yang gengsian, suka pilih pilih pasangan. Yang hanya bisa jajan dan minta sama orang tua. 
"Kenapa senyum senyum" Sindirnya
"Hehehe.. Enggak mas, mmm aku ngerasa bangga aja udah bisa menjebol level baru dalam hidup aku, makasih yaa" Aku benar benar tulus mengatakannya, 
"Sama sama, mas tau cinta ini wanita yang tahan banting, makanya mas pilih cinta, selain karena cantik hehehe"
"Dasarr... Modus" Aku tertawa meledek

***
---Dear Diary---
Aku menemukan seseorang yang mampu mengubah hidup ku menjadi lebih baik. Seseorang yang bisa menjadi sandaran ketika aku lelah, yang bersedia menangkap ku ketika aku terjatuh dan lengah. 

Aku menemukan seseorang yang ketika melihat senyumnya, aku bahagia. Ketika menatap matanya, masa depanku tergambar disana. 

Mulai hari ini aku berhenti mencari, karena aku sudah menemukan dia yang kucari selama ini. 

Aku menutup diary ku, mengela nafas panjang dan tersenyum : Aaah...bisa bisa nya aku jadi sebucin ini. 

*bersambung

Kamis, 27 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (part 12)

Kisah Cinta Sederhana (part 12)

Hari ini sepulang ngampus aku di ajak mas Rido ke Kota tasik. Kami berhenti di satu toko yang menjual baju batik khas Solo.
Mas Rido mulai memilih baju di sisi kanan, aku menunggu sambil melihat lihat sekeliling
"Cinta, lihat ini bagus gak? "
Dia menenteng 2 gantungan baju di tangannya
"Satu buat mas, satu buat cinta"
Aku melongo, jujur aku belum pernah pake baju batik selain batik sekolahan dan aku pribadi belum pede kalau harus pake batik
"Mmmm... Mas, aku kayaknya gak beli baju dulu" Aku menyampaikan dengan hati hati, menolak dengan halus
"Udah ambil aja cinta, mas yang beliin" Katanya sambil menyodorkan satu gantungan baju
"Jangan bengong, di coba dong cinta"
"Oh oke mas" Dengan ragu aku menuju kamar ganti, mencoba batik yang mas rido tawarkan, ternyata lumayan bagus juga. Gak apa apalah aku terima aja siapa tau nanti perlu
Setelah mencari ukuran dan motif yang pas, kami sepakat untuk memilih satu motif dan warna yang kalem.
"Cintaa.... Akhirnyaaa kita punya baju couple yaaahh" Dia tersenyum bahagia
"Eh iya mas... " Aku mencoba tersenyum, meski sebenarnya kaos atau jaket akan lebih bagus untuk model couple. Tapi ya aku harus sadar dengan siapa aku pacaran, gak boleh terlalu memaksakan kehendak.

***
"Cinta, hari ini dipake ya baju couplenya"
"Oh, ke kampus ya mas? Aku kira buat ke kondangan hehe"
"Ke kampus lah cintaaa... Pake ya biar kompak"
"Oh oke mas, aku coba ya" Aku masih ragu sebetulnya, tapi ya sudalah aku juga harus menghargai mas Rido yang sudah repot repot membelikan baju untuk ku
"Ketemu di kampus ya cinta... " Katanya menutup telpon
Sesampainya di kampus aku tau aku bakalan jadi sasaran ledekan teman teman, karena ini pertamakali nya aku pake baju couple bermotif batik pula. Tapi aku harus pede, "tetap terlihat bagus kok" Hibur ku dalam hati

"Eehhh cintaaaa cantik sekali pake baju batik" Mas Rido datang menyapa setelah bubaran kelas
"Mmm... Makasih mas he.. He"
"Kita jadi pasangan yang cinta Batik yah" Katanya sumringah,
"Hehehe iya mas" Jawab ku kaku,
"Ke kantin yuk, bawa bekal gak?"
"Bawa mas"
"Eh bentar bentar kayaknya momen ini harus si abadikan, coba cinta kita foto dulu berdua"
"Zis zis fotoin dong" Lanjutnya sambil meminta tolong sama azis untuk mengambil foto. Dan jadilah foto berdua kita dengan baju couple batik fenomenal. Aku bisa meng Klaim bahwa kita mungkin satu satu nya pasangan yang pake baju batik couple di jurusan Ekonomi.
***
"Cinta, mas kayaknya mau pinjem uang ke koprasi mahasiswa buat modal usaha"
"Loh usaha apa mas? "
"Mas ada planning pengen jualan susu Murni, kebetulan ada penghasil susu sapi segar di daerah sini"
"Target market nya siapa?" Meski anak baru tapi aku sudah mengerti sedikit sedikit langkah langkah untuk memulai bisnis yang ku pelajari di perkuliahan.
"Mahasiswa, dosen dan staff, mas maunya mereka jadi berlangganan gitu" Matanya berbinar binar
"Udah di Analisis SWOT nya?" Aku kembali bertanya
"Ya ampun, cinta mah kebanyakan teori nanti gak action terus kalau kayak gitu. Tapi semua udah mas fikirin detail kok"
"Ya udah, lakukan yang menurut mas terbaik, aku dukung mas"
"Makasih yaa cinta, mas bakalan berjuang biar mas bisa buktiin ke mamah nya cinta, kalau mas orang yang tepat buat jadi calon suami cinta"
"Aaaamiiin" Aku menatapnya tulus, aku terharu. Baru kali ini aku merasa betul betul diperjuangkan oleh lelaki, selain bapak.

*bersambung



Rabu, 26 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 11)


"Makanan kesukaan mamah apa? "
"Bakso, martabak... Mmm apalagi ya" Aku mencoba mengingat
"Besok cinta ngajar kursusan gak?"
"Iya mas, besok anak anak masuk. Ada 8 orang sekarang jumlahnya kalau datang semua, kenapa gitu mas? " Aku mulai penasaran
"Gimana kalau gini aja, Mas ke rumah cinta itu tujuan nya mau ngajar di kursusan nya cinta sehari, nanti mas siapin materi dan game yang bagus deh biar anak anak happy"
"Oke.... " Aku masih menunggu lanjutan rencananya
"Berarti mas kesana habis sholat ashar langsung ngajar, kan lumayan selain bikin suasana baru buat murid cinta, kan Mamah juga secara gak langsung nanti liat kemampuan mas ngajar he... He.. He gimana? Cerdas kan ide mas" Dia tertawa penuh kemenangan
"Cerdassss mas, bisa dicoba" Kataku sepakat

***
Keesokan harinya aku pulang kuliah lebih cepat, persiapan mas rido mau datang ke rumah.
Aku sudah belajar masak sejak SMA, jadi sekarang bisa masak sedikit sedikit. Menu hari ini ayam goreng, tempe dan tahu goreng, oseng kangkung, lalab dan sambel.
Sebelum adzan ashar berkumandang, aku sudah beres didapur. Lalu mandi dan bersiap siap buka kursusan

Murid murid ku sudah mulai berdatangan, aku mulai harap harap cemas karena mas Rido belum kunjung datang, khawatir dia nyasar
"Mas, udah sampe mana? "
Aku mengirimi nya pesan singkat
"Mas udah masuk gang ni, mas dateng sama aziz" Balasnya

Aku menunggu didepan rumah, dan tak lama kemudian mas Rido dan Aziz muncul dari arah depan. Terlihat dia bawa tengtengan, loh kok keliatan seperti duren
"Mas kok bawa duren sih?"
"Maaf cinta habisnya mas bingung mau bawa apa, tukang martabak belum buka pas mas berangkat, mas juga gak tau mana bakso yang enak disini, jadi bawa duren he... He.. He"
"Ya udalah yang penting bawa" Kataku pasrah, mamah gak banyak makan duren soalnya
"Masuk mas, mamah ada di dalem"
"Assalamualaikum" Mas rido masuk rumah, ku yakin dengan jantung mau copot. Hari ini dirumah cuma ada mamah, bapak ada piket di kantor, lagi sibuk mengurus berkas pensiun juga, karena sebentar lagi bapak mau pensiun.
"Waalaikumsalam" Jawab mamah, gak ketebak ekspresi mamah gimana, tapi mas rido langsung cium tangan, di ikuti Aziz
"Saya Rido bu, ini Aziz temen saya" Katanya
"Oh iya, duduk dulu atuh" Mamah mencoba ramah tamah
"Oh iya bu, nanti aja kayaknya saya langsung ngajar dulu, gak enak udah ditunggu"
"Oh ya udah, anak anaknya dibelakang" Mamah menunjukan ruangan dirumah belakang
"Ayo mas, barengan sama aku" Kataku
Mas rido terlihat tegang tapi masih bisa ngomong dengan santai,
"Gimana deg degan gak? " Ledek ku
"Lumayan cinta" Bisiknya
"Baru ketemu mamah, entar ketemu bapak lebih serem lagi, bapak aku galak soalnya mas" Aku terkekeh

***
Mas Rido mulai mengajar dengan gaya khas nya, anak anak tentu saja sangat antusias dengan materi bahasa inggris yang di sampaikan, apalagi di selingi games sederhana tapi seru, membuat waktu satu jam setengah jadi terasa singkat.

Anak anak pulang dengan ceria, ibu ibu yang mengantar pun terlihat sangat puas hari ini. Aku juga melihat mamah sebentar sebentar menengok ke ruang kursusan.
Beres ngajar aku langsung ajak mas rido dan Aziz untuk makan.
"Makan seadanya aja ya, desy yang masak itu" Mamah terlihat menyiapkan gelas dan air untuk minum
"Oh iya bu makasih maaf merepotkan"
"Gak ngerepotin, desy yang masak kok" Katanya
Aku gak minta bantuan mamah masak karena memang aku tau mamah belum terlalu setuju aku pacaran sama mas rido awalnya.
Kita bertiga makan bareng, mamah gak ikut makan.

Setelah sholat magrib, mas rido dan aziz pamit pulang, dia belum sempat ngobrol banyak sama mamah, mungkin mamah juga masih berasa kaku.
"Mas, kabarin ya kalau udah sampe"
Aku mengantarnya keluar rumah,
"Iya cinta, titip salam ya buat bapak"
Setelah mas Rido pulang, mamah juga gak terlalu banyak komentar. Aku langsung masuk kamar dan mengerjakan tugas untuk besok
***

"Heyy!!" Aku menepuk pundaknya yang sedang serius menatap layar laptop di perpustakaan
"Aku baru beres kelas, mas lagi ngerjain tugas? "
"Iya ini dikit lagi, tunggu bentar ya cinta"
Aku berkeliling melihat rak rak buku siapa tau ada buku yang menarik untuk ku baca sambil menunggu mas Rido beres mengerjakan tugas
Hati ku campur aduk hari ini, awalnya aku pesimis mamah bisa menerima mas Rido sebagai pacar aku, tapi setelah kejadian ngajar kemarin sepertinya mas Rido ada peluang masuk
"Kok cinta senyum senyum sendiri" Ternyata mas rido memperhatikan aku
"Mas tau gak, ibu ibu yang kemarin datang ke tempat kursusan pada muji kamu di warung, katanya bagus ngajarnya"
"Emang sih mas juga ngerasa keren kemarin" Jawab nya narsis
"Iisshh.... Kayaknya mamah udah mulai terbuka deh sama mas gara gara ibu ibu pada ngomongin di warung itu" Tebak ku
"Ya semoga aja ya cinta, yang penting kita udah berusaha"
"Kamu mau ketemu bapak gak mas? "
"Jangan sekarang cinta, mas bernafas dulu" Katanya bercanda

Semua pacar aku rata rata gemeter kalau ketemu bapak. Selain bapak seorang TNI, memang wajahnya sangar dengan mata tajam dan kumis cukup tebal. Perawakannya tinggi dan besar, nada bicaranya keras.
Udah terkenal galak lah pokoknya, mas Rido harus menyiapkan strategi ekstra kalau mau ketemu bapak, karena bapak juga tipe yang protectif sama anak perempuan nya.

"Selamat berjuang mas!"

*bersambung

Selasa, 25 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 10)


"Cinta, kan kita udah pacaran lebih dari sebulan, cinta udah bilang belum sama orang tua? "
Aku lumayan kaget mendengar pertanyaan itu, jujur aku belum siap ngenalin mas rido sama kedua orang tua ku. 
"Belum sih mas, aku belum siap"
"Ayo dong cinta, bantu mas masuk dulu di keluarga cinta, nanti kita giliran, mas yang kenalin kamu di keluarga mas"
"Tapi aku gak tau gimana cara mulai nya mas, aku bingung"
"Coba dulu cinta, ya cinta ceritain dulu aja semua tentang mas, siapa tau mamah atau bapak nya cinta mau ketemu sama mas"
"Ya udah nanti aku coba ya mas, tapi aku gak janji" Aku memang gak bisa kasih harapan terlalu banyak sama mas rido, mengingat mamah punya standard tinggi juga kalau ada cowok yang mau dikenalin untuk hubungan serius. 
***
Malam nya sambil nonton TV aku coba ngobrol pelan pelan sama mamah. Menceritakan mas rido yang nekat kuliah disini tanpa di biayai orang tua nya, dia yang punya kursusan di Jakarta, dan dia juga yang menyarankan aku buka kursusan dirumah sampai aku sekarang punya uang jajan sendiri. 

Mamah belum sepenuhnya setuju, tapi mamah mau lihat foto mas rido dulu katanya. 
Aku buka buka galeri HP, ah ternyata gak ada satupun foto dia yang lagi bagus dan ganteng, aku urungkan niat untuk menunjukan foto nya malam ini. 

Aku pergi ke kamar dan menutup pintu, segera buka laptop dan online. 
"Mas, mamah mau lihat foto kamu" Aku mengirim chat
Tak lama balasan muncul karena kita memang sudah janjian mau online
"Loh kan cinta udah punya foto mas"
"Jelek jelek semua mas, kesan pertama tuh harus foto paling ganteng mas" Jawab ku
"Bener juga, emang beneran gak ada yang bagus? "
"Beneran gak ada yang bagus buat diliatin ke calon mertua, aku sih pengennya kamu di foto lagi pake baju yang bagus, terus blangkon nya lepas"
"Kok lepas blangkon sih cintaa"
"Udah nurut aja mas, mas tuh ganteng kalau blangkon nya di lepas, mau diterima gak sih di keluarga aku? " Aku mulai geregetan
"Ya udah oke besok pagi mas di foto dulu khusus buat mamah cinta"
"Oke aku tunggu yaa"

***
Keesokan hari nya aku dapat SMS kalau mas rido sudah upload fotonya tanpa blangkon di FB nya, jadi aku tinggal save aja. 
Ku buka notif di FB ku, ada 4 buah foto dengan gaya berbeda, ada yang pake jaket ada yang enggak. Aku seketika ingin tertawa keras, tapi yah lumayan lah foto ini lebih mending daripada yang ku punya di galeri sebelumnya
"Cinta pilihin dan tunjukin foto mas yang menurut cinta paling ganteng aja yaah" Katanya pede
"Sama aja sih mas, gak ada yang statusnya paling ganteng" Aku tertawa, ya udah aku tutup ya telpon nya nanti aku kabarin kalau udah aku tunjukin ke Mamah

Aku menunjukan foto mas rido dengan harap harap cemas, komentar mamah yang pertama :
"Lumayan, keliatan banget muka orang jawa nya, kayak ke Bapak an juga- ya boleh lah sok aja kalau mau datang dulu ke rumah"
"Yes! " Batinku kegirangan
Aku langsung telpon mas rido, 
"Mas kamu di izinin kerumah sama mamah!! "
"Beneran cinta? "
"Iyaa beneran mas,mau kapan kesini nya? "
"Tunggu cinta, kita gak boleh gegabah, kesan pertama harus berbekas cinta, nanti besok dikampus kita atur strategi yah biar makin Josss"
"Oh oke" Aku tertawa kecil, aku jadi tak sabar menunggu besok

Bersambung... 





Senin, 24 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 9)



"Mas, aku mau curhat boleh gak? "
"Boleh banget cinta" Dia menyendok kan nasi ke mulutnya, menyusul bakwan di suapan selanjutnya
"Mmm... Bulan ini aku dikasih uang dikit sama bapak, ngepas banget. Aku hitung hitung cuma cukup buat ongkos aja" Aku mulai bercerita dengan raut sedih
"Mas kayaknya aku harus mulai berfikir untuk cari uang sendiri, buat tambahan uang jajan, menurut mas gimana? " Aku menyedot nutrisari dingin ku, berharap bisa membuat perasaan ku lebih baik
"Nah gitu dong, ini baru Cinta nya mas yang hebat dan semangat. Mas dukung 1000%"
Aku tersenyum kecil, "mas ada ide gak gimana? "

Lalu mas rido memetakan Potensi yang aku punya, salah satunya aku punya kemampuan mengajar terutama bahasa inggris yang sifatnya masih basic. Karena sebelumnya aku pernah cerita sama dia kalau di lingkungan rumah aku banyak anak anak usia TK dan SD, mas rido menyarankan aku untuk buka kursusan bahasa inggris dan mata pelajaran. 

Aku setuju, ku fikir itu pekerjaan yang cukup mudah untuk kucoba. Mas rido mengajari ku membuat papan tulis dari karton dan di lapisi full Lakban bening, sehingga tulisan nya bisa di hapus. Ini modalnya sangat minim tapi berfungsi dengan baik, aku langsung praktekan itu dirumah

Besoknya aku minta bantuan mamah untuk kasih info ke tetangga kalau aku mau buka kursusan mulai sore ini. Dan karena hari ini aku gak ada jadwal ngampus, aku persiapkan semua dari pagi, mulai dari ruangan, materi yang akan aku sampaikan, games games kecil yang mas rido sarankan juga sudah aku siapkan. 

Sore harinya hati ku gak karuan, aku takut tidak ada anak yang tertarik datang, waktu sudah menunjukan jam setengah 4 sore. 
"Mas, belum ada yang dateng nih" Aku mengirimi nya SMS singkat
"Sabar cinta, insyaallah banyak yang dateng, semangat, mas tunggu kabar baiknya ya"

***
Jam 4 sore, satu persatu anak sudah datang, rata rata masih di antar mama nya, hatiku rasanya mau loncat kegirangan. 
Ini pengalaman pertama ku mengajar anak anak, murid ku hari ini total ada 6 orang dan masih anak TK semua. 
Beberapa kali aku pernah lihat mas rido mengajar bahasa inggris untuk anak anak, aku selalu mengamati gaya nya mengajar, dan sedikit sedikit aku bisa mempraktekannya di 6 murid ku ini. 

Pengalaman mengajar hari pertama ku cukup memuaskan, anak anak antusias dan besok mau datang lagi katanya. Alhamdulillah, semoga besok murid ku bertambah banyak. 

"Masss!!! Aku berhasill hari iniii!!" Pekik ku kegirangan. Malam ini bahkan aku yang berinisiatif menelpon mas Rido duluan. 
"Alhamdulillah, hebat cinta mas ikut seneng dan bangga" 
Aku menceritakan semuanya, ada berapa orang murid ku, materi apa yang tadi aku ajarkan, games apa yang tadi aku praktekan. 
"Hari ini cinta dapat uang berapa? "
"Mmm aku hitung... 1500x6orang jadi 9000 mas, dikit sih tapi lumayan lah ya mas"
"Nggak apa apa cinta, dapat berapa berapa nya itu nggak terlalu penting kalau cinta baru memulai, yang penting konsisten ngajarnya berapapun jumlah muridnya, tapi mas yakin kok suatu hari cinta bakalan punya murid banyak"
"Aaamiiin mas, semoga yaa mas. Ya ampun aku bahagia banget mas, aku hari ini dapat uang dari hasil kerja aku sendiri loh mas"
"Iya, cinta hebat. Mas salut banget cinta udah berani untuk memulai"

Aku melirik celengan ayam plastik ku, ku masukan uang lembaran dan recehan itu kedalamnya. 

Baru kali ini aku bahagia... Bahagia karena ternyata aku bisa menjebol level baru dalam hidup ku. Mulai hari ini aku bertekad : Aku mau jadi cewek mandiri. 

"Mas, makasih ya udah bantu aku"
"Sama sama cinta, dari awal mas yakin kok cinta punya banyak potensi dan kemampuan, tinggal di imbangi dengan kemauan nya aja"
Mendengar hal itu aku jadi makin bersemangat, aku nggak sabar untuk mengajar lagi besok hari, Yeayyy!!! 

*bersambung

Minggu, 23 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 8)


Hati ku jujur udah panas, setiap kali lihat temen sekelas  jalan ke mall lah, ke bioskop lah, kadang rame rame karaokean sama geng nya dan aku selalu kebagian gigit jari. 

Karena sahabat sahabat ku juga bukan tipe yang suka main kesana kemari soalnya kita gak ada yang bisa naik motor kecuali Intan, jadi kalau ada jadwal kosong atau pulang lebih cepet karena dosennya gak masuk, aku dan sahabat sahabat ku hampir pasti langsung pulang kerumah masing masing. 

Dan aku selalu jadi penghuni perpustakaan, memanfaatkan fasilitas Wifi disana untuk mengerjakan tugas atau sekedar online Facebook. Jauh di lubuh hati ku, aku juga ingin main seperti yang lain, tapi mas rido gak punya motor, dan dia juga selalu sibuk ngurus kursusan, hampir gak punya waktu buat kita jalan berdua lagi. 

Aku beranikan diri buat kirim SMS :
-Mas lagi dimana? Hari ini jadwal aku kosong, dosennya berhalangan, aku diperpustakaan-
Tak lama muncul balasan
-Oke cinta, mas masih dikelas-
Aku mengetik balasan lagi
-Mas, kalau hari ini kita main gimana? Aku jenuh di kampus-
-Gak bisa cinta, mas hari ini jadwalnya full, sore juga ngajar di kursusan, lain kali ya cinta-
-kenapa sih kamu sibuk terus? Emang aku gak penting buat kamu? Udalah kamu kuliah aja aku gak mau di ganggu- seperti kebiasaan lama ku, aku langsung menonaktifkan HP karena kesal. 

Mood ku untuk mengerjakan tugas langsung sirna, aku buka Facebook dan mulai memainkan game kesukaaan ku : Cafeland walau dengan sinyal wifi yang lelet. 

Sudah satu jam lebih aku duduk disini, di pojokan perpustakaan, mataku sudah mulai lelah menatap layar laptop, aku memutuskan untuk pulang saja, toh gak ada yang bisa aku harapkan juga, mas rido kan sibuk. 

Aku bergegas merapikan isi tas dan laptop ku, terdengar seseorang menghampiri
"Cinta, ngobrol diluar ya"
"Enggak, aku mau langsung pulang"
"Ayo cinta, mas tunggu diluar"
Dengan tatapan penuh marah aku mengikuti nya keluar ruangan perpustakaan
***
Aku mendekatinya, duduk di ujung ruang perpustakan, gak banyak orang lewat, syukurlah aku takut gak bisa nahan tangis dan malu kalau diliat banyak orang

"Kenapa?" Tanya nya serius, jujur aku jadi takut lihat matanya, selama ini aku gak pernah liat mas rido marah, siang ini dia terlihat menyeramkan
"Iya aku marah. Mas sibuk...selalu sibuk! aku kemana mana sendiri, aku juga pengen main kesana kemari kayak orang pacaran pada umum nya"
Mas Rido diam, belum ada perlawanan
"Aku pengen main ke Mall, makan diluar, nonton di bioskop, bukan cuma di kampus terus, ketemu di kantin buka bekal makan" Jujur aku cari mati sih dengan ngomong gini, 
"Oke, maunya sekarang apa?"
Hati aku udah mulai nggak enak, mas rido biasanya gak setegas itu cara ngomong nya. Aku mau bilang putus tapi gak berani juga. 
Bibir ku mengerucut terisak menahan tangis
"Harusnya Cinta ngerti, banyak hal yang mas perjuangkan disini. Mas harus kuliah, kerja, ngajar di kursusan biar mas bisa cepet sukses, bukannya kita mau bawa hubungan ini lebih serius?"
Mataku semakin merah, hatiku sakit
"Mas tau cinta pengen main, tapi kita gak bisa kalau main main terus setiap hari. Mas tau dan yakin Cinta udah lebih dewasa dibanding temen temen yang lain, mas yakin cinta bakalan ngerti posisi mas, mas berjuang keras juga buat Cinta"
Aku semakin tidak bisa mengeluarkan kata kata, rasanya mulut ku terkunci rapat. 
"Nanti akan ada waktunya kita bisa main tiap hari, kita bisa barengan terus tiap jam tiap menit, sekarang izinin mas berjuang untuk mewujudkan itu"
Aku menghela nafas panjang
"Mas masuk kelas lagi, dosennya udah masuk, kabari mas kalau mau pulang" Dia berdiri dan perlahan meninggalkan aku yang bergelut dengan perasaan campur aduk

***
Aku sudah sampai dirumah, aku memutuskan untuk pulang tadi, karena suasana hatiku juga sudah kacau. 
Jujur hatiku sakit, bukan karena ucapan mas rido, tapi karena tindakan aku sendiri. Harusnya aku faham, ketika aku menerima dia, berarti aku sudah tau resikonya. Dia sudah jadi Pria dewasa, bukan Cowok yang masih senang wara wiri menghabiskan waktu dan uang dari orang tuanya. 
Dia sedang memperjuangkan diri nya sendiri, dan aku. 
Air mataku menetes lagi, padahal tadi sudah kering. Segera aku buka laptop, memasang modem dan mengirimkan chat, karena ngetik di SMS terlalu ribet dan panjang

"Mas, maafin aku. Selama ini aku cuma bisa jadi anak manja yang mungkin ngerepotin mas. Maafin aku yang belum bisa ngertiin mas, yang bisanya cuma marah marah. 
Mas, mulai hari ini aku mau berubah. Aku mau ikut berjuang sama mas, izinkan aku buat bareng bareng ngewujudin mimpi kita bersama"

Pesan terkirim, dan hatiku sangat lega.
Ah, rasanya aku seperti terlahir kembali menjadi Desy Versi lebih baik dan bijak, yah semoga aku bisa menunjukan keseriusan ku untuk berubah

*bersambung

Sabtu, 22 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 7)


Hidupku berubah hampir 180° setelah resmi menyandang status Pacar nya mas rido. 
Awalnya ku kira aku akan lebih banyak mempengaruhi mas rido dalam banyak hal terutama penampilan. Nyatanya aku yang kalah, dia yang dominan mempengaruhi aku dan bahkan nyaris membuat dunia ku jungkir balik. 

Mas rido setiap hari Sabtu dan Minggu berangkat ke Jakarta, dia membangun kursusan bahasa inggris disana bersama salah satu rekan nya. Muridnya kebanyakan mahasiswa UIN Jakarta, dari sinilah dia punya penghasilan untuk membiayai hidupnya sendiri di tasikmalaya. 

Setiap pulang dari Jakarta dia selalu bawa oleh oleh entah itu makanan atau barang. 
"Cinta, buka chat dong mas kirimin beberapa foto nanti cinta milih ya mau yang warna apa" Katanya di telpon. 
Wow aku mau di beliin baju, tas , atau sepatu kayaknya, dengan antusias aku buka chat darinya. 
Seketika mood ku turun drastis, "ini apa mas? "
"Ini tempat makan cinta, buat cinta nya bawa bekal makan ke kampus, gimana suka yang mana? Mau yang ada garpu dan sendok nya atau yang kotaknya aja? " Tanya nya berderet
"Bentar bentar mas, aku gak bawa bekal makan ke kampus mas, tinggal beli aja di kantin mama tia kalau mau makan"
"Enggak cinta, udah berhari hari cinta ngeluh sakit lambung, itu karena cinta gak pernah makan pagi dirumah, siangnya makan mie pedas, gorengan, minuman dingin di kantin, itu yang bikin cinta sakit, mulai sekarang cinta harus nurut sama mas, bawa bekal nasi dari rumah"
"Mas aku bukan anak TK, please. Temen temen ku gak ada yang bawa bekal"
"Udah kelamaan, cepet pilih mau yang warna apa, mas lagi di supermarket nih"
"Ya udah, ungu aja yang ada sendok garpunya" Jawab ku kesal
"Oke deh, kalau cinta nya pilih warna ungu, berarti mas pilih warna.... Hijau!! Biar couple tempat makan nya"
Aku melongo, baru kali ini aku pacaran di kasih misting couple. Pengalaman aku selama pacaran yang couple itu Jaket, Kaos, gantungan kunci, jam tangan sama cincin. Tempat makan ini jadi kayak sesuatu yang aneh banget rasanya kalau harus couple. 

"Tempat minum nya mau warna apa cinta? "
"TERSERAH AJA"
***
"Cinta, ikut mas yuk,  mas mau beli jaket ke kota tasik, andri sama aziz juga ikut"
"Okeyy" Sumringah banget aku, karena selain aku jarang jalan jalan, juga bisa sekalian cuci mata liat liat baju di mall meski jalan jalannya tetep pake motor pinjaman. 

Kita berangkat barengan 2 motor, aku udah siap siap bawa uang lebih juga mana tau kepincut beli baju. 
Mas rido belok melipirkan motor di daerah mitra batik, loh kok udah berhenti fikirku. Bukannya mall masih jauh ya? 
"Kok kita berhenti disini mas? "
"Iya cinta, udah sampai, ini tempatnyaa... " Dia seakan tak pernah kehabisan stock senyum dalam hidupnya
Aku melihat banyak jaket tergantung, blazer, jas,  beberapa kemeja berderet rapih. Toko nya juga sederhana. 
"Ini namanya cimall,  benerkan ndri namanya cimall?" Dia bertanya ke Andri untuk meyakinkan, andri cuma cengengesan
"Ya pokoknya ini tuh baju baju bekas gitu cinta, tau gak kemarin mas beli Jas hitam baguuussss banget harganya cuma 50ribu loh"
"Oh oke... " Aku lagi lagi melongo, 
"Ayo cinta lihat lihat siapa tau cinta ada yang suka, mas beliin.. " Dia tersenyum manis
Aku gak tau lagi harus ngungkapin gimana, sungguh ini pertama kalinya aku tau ada toko seperti ini, aku semasa sekolah memang jarang main, padahal aku jebolan salah satu SMA Negeri favorit di kota tasik, tapi memang jarang main ke kota. 

Dan ku fikir mas rido mau ngajak aku ke Mall beneran, ternyata..... Baiklah. Dia nggak salah, ekspektasi ku aja yang ketinggian. 
Dan lagi dia sudah berbaik hati menawari ku beli baju atau jaket kalau aku mau, itu suatu kehormatan bagi ku. 

Ah aku pasti sudah gila, dari awal pacaran sama dia emang aku udah berasa gila. 

Bersambung... 

Jumat, 21 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana Part 6



"Lu jadi putus?" Riska bertanya serius
"Nggak tau Ka, bingung"
"Hah desy putus sama mas rido? Kan baru jadian" Salah satu sahabat ku yang lain : Ika namanya, melongo tak percaya
"Menurut kalian aku harus gimana? "
"Balikan lagi des, mas rido orang nya baik walau nyentrik penampilannya dia tulus banget kayaknya" Ema memberi saran
"Noh orang nya dateng" Riska melambai memberi kode kalau target mas rido ada disini, di teras masjid. Mas rido bergegas mendatangi kita dengan senyum sumringah seperti biasa, 
"Panjang umur lu mas, baru juga di omongin" Riska cengengesan
"He... He.. Ngomongin orang ganteng yaa" Candanya
"Guys, kita harus sadar diri meninggalkan mereka berdua biar bisa baikan" Ema memberi isyarat sambil senyam senyum

***
"Masih marah? Udah makan belum? Mas pesenin mie rebus ya, apa mau gorengan?"
Aku menggeleng tak menjawab
"Udah, makan dulu... Marah marah juga kan butuh energi heheh"
Aku tersenyum kecil
"Nah, kalau senyum jadi makin cantik" tambahnya sambil menyodorkan beberapa gorengan dan minuman dingin
" jadi gimana? "
"Apanya? 
"Yang semalem, nggak serius kan cinta nya mau mutusin mas, nanti nyesel loh"
"Kalau jadi putus gimana? "
"Nanti mas tembak lagi hehehe"
"Bisa aja kamu mas"
"Udah gak perlu di jawab, mas udah tau jawabannya kebaca dari raut wajah cinta nya hahahah" Dia tertawa puas
***
Kelas ku hari ini berakhir jam 2 siang, setelah membereskan buku dan alat tulis kedalam tas aku mengecek HP dan ternyata ada pesan masuk. 

-Chinta udah bubaran belum, mas nunggu di depan yah mas mau minta bantuan nich-
Belum sempat aku balas pesannya karena sahabat sahabatku sudah keluar kelas duluan, aku pun segera menyusul mereka
Dari kejauhan orang paling unik itu melambaikan tangan, hari ini setelannya batik, celana hitam, dan blangkon dengan warna senada. 

"Mas maaf aku tadi gak sempet bales, mau minta bantuan apa? "
"Mmm..... Duduk dulu sini mas jelasin dulu"
Aku duduk disebelahnya sambil memberikan kode pada sahabat sahabat ku untuk pulang duluan. 
"Jadi gini, kan sebelum deket sama cinta, mas kan deket juga nih sama seseorang, dia baru lulus SMA juga sih. Kita sebenernya udah beberapa kali ketemu, mas juga sering dengerin curhatan nya dia, mas tadinya mau nyoba serius tapi dia ternyata udah di jodohin sama orang tuanya, dia gak berani memperkenalkan mas sama orang tuanya, mungkin dia gak yakin sama mas..mas sempet kecewa juga sih, tapi ya udalah gimana lagi"

"Ohhh... Oke, realistis sih kalau aku jadi dia juga bakalan ngelakuin hal yang sama"  Aku menjawab dengan nada meledek. 
Aku sama sekali gak kaget dia dekat sama seseorang ini, karena selama aku jadi murid kursusan bahasa inggrisnya, Mas rido sering nyeritain cewek ini hampir ke semua muridnya.

Aku waktu itu emang gak ada perasaan apa apa sama mas rido, karena akupun baru putus dari pacarku semasa SMA, putus karena LDR aja sebenernya, karena dia kuliah di Bandung dan aku nyangkut kuliah disini. 

"Dia minta ketemuan sekarang, karena dia mau ke Bandung buat kerja, dan mau pamit sama mas, Cinta ikut ya? Mas juga sekalian mau ngenalin cinta sama orang ini"
"Ya udah oke, dimana ketemunya? "
"Di pamoyanan, dia mau naik elf dari sana, searah jalan pulang cinta juga kan"
"Ya udah, sekarang nih? Apa jam berapa? "
"Sekarang, tapi cinta gak cemburu kan? "
"Enggak lah, ngapain cemburu" Tapi serius, pada waktu itu aku memang gak cemburu, mungkin perasaan aku ke mas rido masih sebatas suka belum bener bener sayang atau cinta

***
"Cinta, tunggu disini ya dia katanya udah masuk di elf, mas mau bicara bentar aja, cinta liat dari sini ya"
Lalu dia bergerak maju menghampiri Elf yang masih diam menunggu penumpang. 
Aku gak tau apa yang mereka omongin, tapi sekelebat aku melihat wanita berkerudung itu melihat ku dari kejauhan, wajahnya tidak terlihat jelas karena mata ku minus dan kacamata ku ketinggalan dirumah hari ini. 

"Udah? " Tanya ku
"Udah, Elfnya udah mau berangkat" Dia tersenyum lega, "maaf ya bikin cinta nunggu"
"Nggak apa apa, aku juga kan sambil nunggu angkot" Kadang aku pulang dari pamoyanan naik Elf atau bis juga sih tergantung mana dulu yang lewat. 
Tiba tiba ada sms masuk di HP mas rido, dia membuka nya sambil senyum
"SMS dari siapa mas? "
"Dari cewek tadi hehe, cinta dapat salam dari dia"
Karena penasaran aku rebut HP mas rido dan membaca sendiri SMS nya, bunyinya begini :
- Aa makasih ya selama ini udah perhatian sama adek, semoga Aa bahagia, maafin adek gak bisa memperjuangkan Aa. Oh iya, pacar Aa Cantik, kayak artis-

Aku tersenyum puas, LAH EMANG AKU CANTIK . HAHAHAHA

*Bersambung


Kamis, 20 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 5)

Kisah Cinta Sederhana (Part 5) 
Sesampainya dirumah aku langsung masuk kamar.  Ku letakkan HP di laci masih dalam keadaan mati. 

Sambil istirahat aku menyalakan laptop, mengirim pesan pada Riska, anak ini biasanya paling rajin online karena HP nya sudah lebih canggih. 
"Ka, aku minta putus sama mas rido, kayaknya udah keputusan paling bener deh, aku nggak nyaman ngejalanin nya"
Setelah mengirim pesan, ku tinggalkan laptop dan bergegas mandi lalu makan. 

"Des serius lu? Gila lu mah baru juga jadian 2 hari, kasian lah mas rido" muncul balasan dari Riska
"Bener ka, aku gak bakalan kuat soalnya, mental aku belum siap pacaran sama mas rido"
"Udah lu fikir fikir lagi aja jangan terburu buru ngambil keputusan entar nyesel lu"
Aku mengetik balasan dengan raut kesal karena riska sama sekali nggak mendukung keputusan aku, lalu tiba tiba muncul chat dari Mas rido

"Cinta, aktifin HP nya mas mau telfon"
Aku abaikan pesan itu, dan kembali mengetik balasan untuk Riska
"Cinta please... Mas mau ngomong, aktifin HP nya sekarang"
Dalam hati aku berkata : oke ini yang terakhir aku kasih dia kesempatan ngomong, ku aktifkan HP ku lalu tidak lama kemudian dering telfon muncul

"Cinta kenapa? Mas salah apa? Kok tiba tiba kirim pesan gitu.. " Dia bertanya dengan nada serius
"Gak apa apa,  mas gak salah. Aku cuma belum siap aja di ledekin ini itu sama temen temen aku, temen temen mas juga"
"Cinta... Temen temen mas cuma bercanda, kan cinta tau memang mereka kayak gitu, mas yakin mereka gak ada maksud apa apa"
"Tapi aku sakit hati mas, mereka ngeledek aku depan banyak orang... " Aku mulai sesenggukan "Pokoknya kita putus aja mas, itu yang terbaik"
"Cinta please dengerin mas dulu, kamu gak bisa ngambil keputusan secepat itu. Kasih mas kesempatan, mas bahkan belum ngelakuin apa apa buat ngebahagiain kamu"
Aku diam, tak menjawab
"Kalau kamu mundur cuma karena hal kecil kayak tadi, jujur mas kecewa. Mas kira kamu kuat, mau berjuang bareng bareng sama mas, tapi masalah kecil aja kamu gak mau ngadepin itu, inget cinta kedepan akan lebih banyak lagi tantangan nya, mau kita putus atau enggak, tantangan di hidup kamu pasti lebih banyak"

Air mata ku keluar tak terbendung. Aku di besarkan di keluarga yang cukup berada, Bapak ku seorang TNI, sedangkan Mamah adalah seorang ibu rumah tangga yang juga berpenghasilan dari berjualan

Aku salah satu anak yang di manja bapak, hampir semua yang aku mau, selagi bapak ada uang, pasti beliau kabulkan. Hingga suatu hari masalah demi masalah muncul di keluarga kami, 

Aku si anak manja ini seketika jadi makin rapuh, aku jadi cenderung pendiam dirumah, banyak menghabiskan  waktu dengan laptop dan buku. 
Aku bahkan berfikir untuk menikah muda, agar hidup ku bisa lebih lega dan bahagia. 

"Cinta, mas tau mas gak punya apa apa sekarang, udah bisa makan dan bayar uang kuliah aja mas udah bersyukur, tapi mas janji akan berjuang lebih keras, biar mas bisa nunjukin keseriusan hubungan kita, mas pacaran bukan untuk main main cinta, mas gak mau buang buang waktu gitu aja"

"Please, kasih mas kesempatan untuk buktiin itu, karena buat mas kamu orang yang layak untuk di perjuangkan... "

Ah sial, kenapa kata katanya selalu sukses membuat hati ku lebih tenang dan nyaman. Aku merasa semakin jatuh kedalam perasaan yang tidak bisa ku kendalikan-

Bersambung.... 

Rabu, 19 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (part 4)


Aku bolak balik mengecek layar HP ku, berharap mas Rido bisa balas SMS ku dengan cepat, dia harus jelasin maksud dia kirim postingan di wall di facebook ku. Lalu tiba tiba HP ku berdering, ada panggilan masuk. 

"Assalamualikum"
"Waalaikumsalam" Jawab ku ketus
"Kenapa sih pagi pagi udah marah cinta ku"
"Ih sumpah ya mas, kamu tuh gak bisa ya kalau jaga rahasia? "
"Rahasia apa sih?"
"Rahasia kita! Kan aku bilang jangan dulu orang tau hubungan kita, aku belum siap mas, kamu bangga ya bisa dapetin aku? " Tanya ku dengan nada marah
"Ya bangga lah cinta, atuh kan mas jadi sang pemenang sejati he... He udah santai aja"
"Ah udalah masih pagi, takut mood aku rusak" Ku matikan telpon dan bergegas mengecek lagi facebook ku. Ahh pasrah, besok pasti aku jadi bahan gosip di kampus,  aku harus segera menyiapkan mental untuk itu. 
***

Aku turun dari angkot, berjalan menunduk dengan langkah cepat, ingin rasanya aku menghilang saja hari ini, pasti hari ini jadi hari berat buat ku. 

Ruang kuliah ku berada paling ujung melewati banyak tempat dan kumpulan orang orang yang menunggu masuk matkul siang ini, sepintas aku melihat cowok berjas hijau yang beda jurusan dengan ku. Cowok tinggi berkulit putih ini beberapa waktu lalu bahkan menyatakan cinta nya padaku, tapi aku tolak. Kenapa? KENAPA AKU TOLAK? padahal wajahnya terbilang tampan,  motornya bagus, anaknya baik dan perhatian. Wah sungguh aku terlalu mematok level tinggi dalam mencari pasangan hingga akhirnya tersandung karma. 

Lalu dering telpon menyadarkan ku, buru buru ku angkat. 
"Cinta dimana? Mas baru selesai kelas nih"
"Aku baru mau masuk ini masih jalan ke gedung baru"
Aku melewati ruangan ruangan di gedung ini dengan perasaan takut, dan yaah aku dapat jackpot karena di belokan kelas bertemu dengan Mas rido dan kedua sahabat nya, Andri dan Azis
"Eh ketemu disini... Mas mau ke kantin dulu yah makan dulu laper, habis dzhur ada seminar di Aula mini, cinta dateng gak? "
"Eh iya belum tau mas, kalau gak ada jadwal kuliah nanti aku kesana juga" Aku sedikit gugup "Aku ke kelas dulu ya" Aku pamit sambil lari masuk ruangan kelas
***
Hening... 
Suasana kelas jadi hening. Aku tau gosip ini sudah tersebar, mengingat mas rido juga salah satu mahasiswa populer di kampus, populer karena ke unikannya, dan karena dia jago bahasa inggris juga. 

Aku mengambil tempat duduk di sebelah sahabat ku, Intan namanya. Memilih duduk dekat Intan karena orangnya pendiam gak banyak bicara, aku lagi males ngobrol banyak soalnya. 
"Des, habis matkul ini mau ikut seminar gak?" Tanya intan
"Kalau yang lain ikut, aku ikut juga tan"
"Kayaknya pada ikut deh, kan katanya bisa nambah soft skill"
"Oh oke deh nanti bareng bareng ya" Aku tertunduk lesu, membayangkan akan berada di suatu ruangan yang sama dengan mas rido dan kawan kawan nya. Aahh apa aku kabur aja ya? 

***
Aku dan sahabat sahabatku berjalan memasuki Aula mini, aku mengambil tempat dibelakang, di ikuti mas rido dan teman teman kelas nya. 

"Chinta kuu yang cantik dan sholehah" Tiba tiba teman cewek sekelasnya berdiri memeragakan postingan mas rido kemarin dengan gaya bak sedang berpuisi

Orang orang yang sadar dengan itu langsung tertawa. Sumpah kalaupun ini bercanda, sama sekali nggak lucu buat aku. Aku bahkan cuma bisa senyum meski dalam hati sudah ingin keluar dari ruangan ini. 
***
"Mas anter pulang ya cinta? " Dia menawarkan diri
"Nggak usah mas, aku naik angkot sendiri aja" Jawaban ku sungguh tidak ramah, ingin menunjukan kalau aku tidak nyaman dengan kondisi tadi di ruangan. 
"Ya udah kabarin ya kalau udah sampai, nanti mas telpon"
Aku tidak menjawab, hanya menaikan alis tanda aku udah ingin cepat cepat pulang. 
Selama perjalanan di angkot hati ku terasa panas, aku sudah tak bisa berpura pura aku baik baik saja. 
Aku mengirim SMS, mengetik lalu di hapus lagi, mengetik lagi lalu ku hapus lagi. Lalu mantap aku kirimkan pesan ini :

"Mas, maafin aku. Tapi lebih baik kita putus aja, kayaknya kita gak cocok dan sejalan, temen temen kamu juga banyak yg ledekin aku, jujur aku gak enak"

SMS terkirim, akupun segera me non aktifkan HP ku. Menikmati sisa perjalanan di angkot dengan mata merah dan basah. 

Ya, aku yakin kita memang harus putus... 

*Bersambung.... 




Selasa, 18 Januari 2022

Kisah Cinta sederhana (part 3)

Kisah Cinta Sederhana
Part 3

Buka laptop untuk online mengerjakan tugas atau sekedar nonton drama korea sudah jadi rutinitas ku hampir setiap malam, kadang di selingi chatting sama teman teman yang kebetulan online juga

"Lagi ngerjain tugas ya?" Dia memulai percakapan, siapa lagi kalau bukan orang yang berhasil bikin aku galau seharian.
"Eh iya mas hehe, lagi banyak tugas kebetulan"
"Udah dapat jawabannya belum?" Lanjutnya
"Eh jawaban apa ya mas? "
"Yang kemarin itu... "
"Oh iyaa, mmmm.. Aku gak bisa jawab di chat mas, besok ada kuliah nggak?"
"Ada, mau ketemuan kah? "
"Boleh, di depan gedung serba bakti aja ya, aku bawa temen boleh nggak mas? "
"Boleh , duh saya jadi deg degan nih he he sampai ketemu besok ya, selamat ngerjain tugas lagi"
"Oke, selamat istirahat juga mas" Aku menutup percakapan sambil menarik nafas panjang, aku juga deg degan sebenarnya, bukan cuma dia aja.

***
"Udah tenang des gua temenin" Kata Riska, salah satu sahabat ku yang emang mantan anak gaul jakarta. Jujur aku duduk depan gedung ini dengan gelisah, aku takut mengambil keputusan yang salah.
Dan tiba tiba sosok nya datang dari arah kanan dengan setelan yang lagi lagi sama : kaos putih, jaket abu, celana bahan hitam. Ya sudah lah, lebih mending pake kaos daripada baju batik, terlihat resmi macam orang mau kondangan.

"Hey Udah lama nunggu? Maaf ya saya ada jadwal syuting dulu tadi he.. He"
"Iya tuh dari tadi ada yang gelisah mas nungguin" Riska jawab sekena nya
"Apaan sih, biasa aja" Aku udah mulai gak nyaman bingung mau ngomong apa, mas rido udah mulai duduk santai sambil cengengesan padahal nggak ada hal yang lucu menurut aku.
Dia mengeluarkan sesuatu dari tas hitam nya,

"Ya udah gini, saya punya coklat. Kalau kamu nerima saya berarti coklatnya boleh diambil, kalau kamu nolak ya nggak usah di ambil"
"Kalau dia nolak, coklat nya buat gua aja mas" Potong riska sambil cekikikan
"Gimana tuh des cepetan lu jawab, kasian mas rido jangan lu gantungin" Lanjutnya

Aku memejamkan mata, bertanya sekali lagi pada diri sendiri : "Kamu Yakin? "
Selanjutnya dengan sedikit ragu aku akhirnya mengambil coklat silverqueen itu dari genggaman tangan nya.

"Jadi, diterima nih? " Tanya nya untuk memperjelas kondisi
"Iyaa mas" Aku senyum tipis
"Wasiiikk ada yang udah resmi jadian nih" Sindir Riska di ikuti ledekan sahabat ku yg lain
"Tapi jangan bilang bilang ke yang lain dulu ya mas, kita disini aja dulu yang tau" Pintaku dengan sedikit memelas
"Oke gampang bisa di atur" Dia senyum sumringah

***
Aku bangun pagi ini dengan perasaan lega, setelah chatting dengan mas rido semalam, aku mulai yakin sudah ada di pilihan yang tepat.

Karena hari ini kampus libur, aku iseng buka laptop untuk online facebook, tiba tiba FB ku sudah penuh dengan Notif. Aku mulai panik mencari sumber postingan yang rame ini, ternyata...

-Assalamualaikum met pagi Chinta q yang cantik dan sholehah, semoga hari ini chinta makin semangat beraktivitas-

Inilah sumber postingan nya! Bisa bisanya mas rido ngirim kata kata ini di Wall facebook aku, dan seketika ramai orang mengomentari postingan ini, ada yang memberi selamat ada yang minta klarifikasi, ada yang ngeledekin,

Oh my god! Bisa bisanya juga dia tadi manggil aku apa? Chinta? CHINTA???

Hancur sudah reputasi ku selama ini, sekarang orang sudah tau kebenarannya. Padahal sudah ku bilang orang lain jangan sampai tau dulu tentang status hubungan kita.

Dengan amarah, cepat cepat aku mencari HP dan mengirim sms : "MAS, MAKSUD KAMU APAAAAA!!!! "

*Bersambung

Senin, 17 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana part 2

Selang beberapa hari setelah jalan ke mall, akhirnya hal yang aku takutkan terjadi. Mas Rido- begitu biasa aku memanggilnya tiba tiba mengirim chat lewat messanger kebetulan aku sedang online mengerjakan tugas di laptop

Awalnya basa basi "lagi apa?" "Ngerjain tugas apa? ", dan sampailah kita di obrolan serius. Seperti tebakan ku, Mas Rido menyampaikan perasaan nya, dan tentunya bertanya bersedia atau nggak aku jadi pacarnya

Perasaan aku langsung berkecamuk dan panik, di satu sisi aku suka karakternya, kepribadiannya, sisi lainnya aku belum bisa nerima.

"Mas, boleh kasih aku waktu gak? Aku belum bisa jawab sekarang"

"Oke, saya setia nunggu, ditunggu kabar baiknya" Katanya

Aku langsung gerak cepat curhat sama sohib sohib ku.

"Terima aja des, penampilan mah bisa dirubah bisa kamu dandanin nanti dia, yang penting orangnya baik hati nya tulus" Begitu nasihat dari salah satu sahabat ku.

Idealisme ku mulai goyah, bener kata Riska kalau penampilan bisa dirubah, yang penting dia baik, sosok nya juga dewasa, sikapnya bijak dan tenang sebenernya, mungkin dia bisa membimbing aku dalam banyak hal. Tapi tetep aja dia gak punya motor, pacaran naik angkot? ya ampun aku gak sanggup di ledekin temen satu kampus, belum lagi omongan tetangga dan saudara kalau misal suatu hari dia datang ke rumah.

Oke, aku harus berfikir sangat jernih. Karena track record mantan mantan ku cukup baik, dan kalau aku bawa mas rido ke rumah belum tentu juga Mamah setuju. Aku tau selera mamah juga, mamah udah pengen aku pacaran sama laki laki mapan biar hubungannya serius gak cuma main main

Dan sebelum kenal dekat sama Mas rido ini, aku pernah di jodohkan dengan satu lelaki, sudah cukup sukses usahanya mengingat katanya dia sudah punya rumah dan labelnya sudah taraf bos kredit yg beroperasi di Jakarta.

Aku pernah excited nerima perjodohan ini karena menikah muda dan jadi orang kaya adalah cita cita besar ku. Tapi setelah aku bertemu orangnya, hati gak srek. Pertama karena ternyata usia kita terpaut jauh, kedua karena penampilan nya juga bukan tipe ku. Padahal dia sopan dan baik, masalahnya aku yang terlalu pilih pilih

Makanya kalau sampai aku nerima mas Rido dengan kondisi dia sekarang jauh dari kata mapan, aku yakin mamah gak akan setuju yang ada mungkin ngetawain.

"Tapi dia berjuang sendirian, dia pekerja keras, dia bayar kuliahnya sendiri, dia makan dengan hasil keringat nya sendiri, mungkin hari ini dia gak punya apa apa, tapi dia berpotensi jadi orang sukses suatu hari nanti" Hati nurani ku mulai bicara, yah aku gak bisa kesampingkan hal ini juga, ku akui dia punya aura yang berbeda, sosok laki laki tangguh yang akan memperjuangkan hidupnya dan keluarganya

Aku menghela nafas panjang, pilihan ini berat karena mungkin aku sudah tidak lagi mencari lelaki yang cuma main main, aku mau lelaki yang serius ngejalanin hubungan ini dan jelas tujuan nya kemana. Meski usia ku masih 20 tahunan, tapi menikah muda IT'S MY DREAM!!

Perlahan aku turunkan ego, aku mulai berdamai dengan diri sendiri, mengambil sebuah keputusan yang akan menjadi langkah awal perjalanan baru ku dimulai...

*bersambung

Minggu, 16 Januari 2022

Kisah Cinta Sederhana (Part 1)

Aku selalu mematok level tinggi sama siapapun cowok yang mau deketin aku. Aku liat wajahnya, liat kendaraannya, penampilan nya dan yah memang aku terkenal si cewek pemilih kala itu. 

Dan karma mulai mendekat, saat salah satu senior ku di kampus yang dengan begitu percaya diri mulai menunjukan tanda tanda kalau dia bermaksud pedekate alias pendekatan dengan ku. 

Dia ini selain senior di kampus, juga guru bahasa inggris di kursusan tempat aku belajar. Masalahnya dia ini orangnya Unik cenderung aneh dan langka malah

Style nya jauuhh dari tipe cowok idaman aku. Sehari hari pake batik, celana bahan, bawa tas gendong yang disisi tas nya selalu ada botol minum/tumbler, macam anak TK fikirku. Oh satu lagi ciri khasnya : memakai blangkon. Kebetulan dia asli brebes jawa tengah

Orangnya kocak, narsis, ceria, aku suka karakternya kecuali hal hal yang tadi aku sebutkan diatas plus dia gak punya kendaraan. Kalau dia bukan guru ku di kursusan, sudah jauh jauh hari ku blacklist namanya

Dan sampailah di satu momen dimana dia ngajak aku jalan. Jujur aku panik, mau nolak gak enak, aku chat semua sahabat sahabat ku buat minta pendapat

"Udah coba aja, lagian kan belum tentu jadian, jalan mah ya jalan aja" Begitu kira kira kesimpulannya

Setelah pergolakan hati dan fikiran, akhirnya aku menyetujui ajakan nya untuk jalan jalan, kita sepakat bertemu keesokan harinya di tempat dan waktu yang sudah ditentukan

Aku datang tepat waktu, di pertigaan jalan. Dari kejauhan sudah tampak sosok nya berjalan santai senyam senyum daaaan hal yang aku khawatirkan terjadi : setelan nya!! Aku ingat setelannya pake kaos putih, celana bahan hitam, sepatu plastik hitam yang katanya dia beli harga 25.000 di entah toko yang mana. Blangkon menempel sempurna, tas di punggung dengan botol minum di pinggirnya juga gak ketinggalan

Ya Allah, pasrah deh kalau orang orang di mall nanti liatin aku jalan sama dia, karena jujur dia super unik gak ada duanya. Dan seperti yang kuduga pastilah kita jalan naik angkot, gak mungkin dia tiba tiba punya motor dalam waktu semalam. 

Baik, dengan pasrah aku duduk di angkot bersebelahan dengan nya. Selama diperjalanan dia banyak cerita, tentang hidupnya, pekerjaannya, segala macam, kadang dia pancing aku buat cerita juga, satu jam perjalanan ternyata cukup membuat aku merasa nyaman, bahkan di perjalanan ini aku menyadari satu hal ; dia lelaki tipe pejuang dan cukup tangguh. 

Sampai di Mall, incaran kita ke gramedia. Aku kesampingkan beberapa orang yang melirik kita dengan pandangan aneh, aku udah terlanjur pasrah juga sih soalnya dengan penampilan dia yang se unik itu pasti akan menarik perhatian orang orang

"Mau beli buku apa? " Katanya
"Mmm gak tau, mau lihat lihat dulu aja mas" 
"Sini saya fotoin, pegang bukunya buat ciri habis ke gramedia"

Terus aku dengan polosnya mau di foto beberapa kali, aku bahkan posting ke facebook dengan sadar se sadar sadarnya manusia. 

Setelah itu dia ajak aku makan di salah satu tempat makan dengan menu utama ayam bakar. Dia bilang itu tempat makan favoritnya dan pasti aku pun bakalan suka

Ternyata tempat itu adalah tempat dimana aku juga sering datang sama mantan ku semasa SMA, tragis sih. Btw emang ayam bakar dan sambel nya enak, jadi aku gak akan pernah bisa nolak. 

Di jalan pulang fikiran ku menerawang jauh, ada rasa nyaman terselip namun berperang sengit dengan prinsip ku yang ingin punya pacar Good looking, motor Ninja, yang bisa ajak aku jalan kemana aja dengan gampang

Tapi laki laki unik ini masuk dalam kehidupan aku dengan cara tak biasa. Dia apa adanya, jujur, penampilannya sederhana, tapi perjuangan hidupnya luar biasa. 

Waah lambat laun aku terseret dalam perasaan yang cukup rumit 🙂

Bersambung....