BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia
adalah kekuatan, tenaga dan potensi yang berasal dari manusia. Dalam pengertian praktis
sehari-hari, Sumber daya manusia lebih dimengerti sebagai bagian integral dari
system yang
membentuk suatu organisasi. Sumber daya manusia ini diatur dalam suatu
bidang manajemen yaitu manajemen sumber daya manusia yang khusus mempelajari
hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan.
Salah satu fungsi dari manajemen sumber daya manusia adalah
kedisiplinan. Kedisiplinan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen sumber
daya manusia karena semakin baik
disiplin karyawan, semakin tinggi pula prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Tanpa disiplin kerja yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil
yang optimal.
Sistem absensi merupakan salah
satu bentuk pengawasan kedisiplinan yang sudah sejak lama diterapkan oleh organisasi
perusahaan. Sistem absensi yang diterapkan oleh organisasi perusahaan
berbeda-beda, ada yang menggunakan absen manual,
seperti absen kehadiran, absen panggil sampai absen dengan memasukan kertas ke
dalam mesin absen. Namun sistem absensi manual memilki beberapa kelemahan
diantaranya absensi mudah dititipkan dan dimanipulasi sehingga menimbulkan
pelanggaran terhadap disiplin kerja pegawai. Selain itu memerlukan biaya
tambahan untuk pembelian kartu absensi dan menambah pekerjaan administrasi.
Kemajuan tekhnologi telah
banyak memberikan kontribusi dan dampak positif bagi organisasi perusahaan
dalam rangka mengantisipasi dan memininimalisir terjadinya pelanggaran
kedisiplinan karyawan. Hal ini diwujudkan melalui penggunaan sistem absensi
biometrik yang mengidentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan
karakteristik fisik atau perilaku yang khas dan hanya dimiliki oleh dirinya
sendiri seperti sidik jari, struktur wajah, iris dan retina mata.
Absensi biometrik yang banyak
digunakan pada organisasi perusahaan adalah
absensi biometrik sidik jari (finger
print), karena penggunaannya yang praktis, sulit dimanipulasi dan biaya
instalasi perangkatnya relatif lebih murah dibandingkan dengan absensi
biometrik yang lain.
CV Dandy Handicraft adalah
sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan penjualan barang
kerajinan tangan yang terbuat dari anyam pandan, mendong, pelepah pisang, rara
pandan dan eceng tenun. Bahan-bahan tersebut diolah diantaranya menjadi box
koran, dompet, rak sepatu, tas kosmetik, kursi, rak buku dan barang kerajinan
lainnya. Barang-barang hasil produksi kemudian di ekspor ke daerah Eropa,
Amerika, dan Asia.
CV Dandy Handicraft merupakan
salah satu perusahaan yang menerapkan aplikasi sistem absensi sidik jari (finger print) sejak bulan Agustus tahun
2013 dengan harapan dapat meningkatkan disiplin kerja karyawannya. Berbagai
alasan menjadikan sebab diberlakukannya sistem absensi sidik jari pada CV Dandy
Handicraft ini, diantaranya untuk meminimalisir karyawan yang datang tidak
tepat waktu, dan pulang bekerja sebelum waktu yang ditentukan perusahaan. Selain
itu karena sebelumnya CV Dandy Handicraft menggunakan sistem absensi dengan
menggunakan mesin absensi kartu manual maka diharapkan sistem absensi finger print ini dapat mengatasi masalah
pelanggaran kedisiplinan oleh karyawan yang tidak bekerja dengan cara
menitipkan absen pada rekan kerjanya.
Berdasarkan uraian di atas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Penerapan Sistem Absensi Sidik Jari Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada CV
Dandy Handicraft”.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka penulis dapat
mengklasifikasikan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1.
Bagaimana sistem
absensi sidik jari yang diterapkan pada CV Dandy Handicraft?
2.
Bagaimana disiplin kerja
karyawan pada CV Dandy Handicraft?
3.
Bagaimana pengaruh
penerapan sistem absensi sidik jari terhadap disiplin kerja karyawan CV Dandy
Handicraft?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem absensi sidik jari yang
diterapkan pada CV Dandy Handicraft
2. Untuk mengetahui disiplin kerja karyawan pada CV Dandy
Handicraft
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem absensi sidik
jari terhadap disiplin kerja karyawan pada CV Dandy Handicraft.
D.
Kegunaan Penelitian
Penelitian
ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini
dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan dalam bidang manajemen
sumber daya manusia khususnya mengenai penerapan sistem absensi sidik jari
serta pengaruhnya terhadap disiplin kerja karyawan perusahaan.
2. CV Dandy Handicraft
Diharapkan
dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna dalam upaya peningkatan
disiplin kerja karyawan.
3. STIE
Latifah Mubarokiyah
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah referensi diperpustakaan STIE Latifah Mubarokiyah juga dapat dijadikan bahan referensi bagi
penelitian-penelitian berikutnya yang mengkaji permasalahan yang sama.
4. Bagi Pihak lain.
Sebagai referensi atau
masukan bagi peneliti lain yang mempunyai permasalahan yang serupa serta dapat dijadikan bahan penelitian lebih
lanjut.
E.
Kerangka Pemikiran
Hasibuan (2005:
193-194) mengemukakan bahwa:
“Kedisiplinan
merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin
karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanda disiplin
karyawan baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.”
Disiplin yang baik mencerminkan
besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas tugas yang diberikan
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer
selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang
manajer dikatakan efekif dalam kepemimpinannya, jika para bawahannya
berdisiplin baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik
adalah hal yang sulit, karena banyak faktor yang mempengaruhinya.
Pengukuran disiplin kerja dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa indikator sebgaiamana yang dinyatakan oleh Guntur
(1996;34-35) yaitu sebagai berikut:
1. “Disiplin terhadap waktu
2. Disiplin terhadap target
3. Disiplin terhadap kualitas
4. Disiplin terhadap prioritas kerja
5. Disiplin terhadap prosedur”.
Kedisiplinan merupakan faktor penting dalam upaya menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas. Salah satu parameter yang digunakan dalam pengukuran
kedisplinan kerja karyawan yaitu kemampuan karyawan untuk masuk dan pulang
kerja dengan tepat waktu. Sehingga sistem absensi mempunyai peranan yang sangat
penting sebagai sarana pendukung dalam upaya menciptakan dan meningkatkan
disiplin kerja karyawan. Informasi yang akurat dan terperinci mengenai
kehadiran seorang karyawan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan prestasi kerja seseorang, gaji/upah, produktivitas, atau kemajuan
perusahaan secara umum.
Salah satu upaya dalam rangka meningkatkan disiplin kerja karyawan yaitu
melalui penggunaan mesin absensi biometrik. Mesin
absensi biometrik adalah mesin absensi yang menggunakan sistem biometrik untuk
mengautentifikasi karyawan saat proses mengabsen. Biometrik adalah teknologi
khusus yang biasa digunakan pada medis untuk mengidentifikasi manusia dengan
melihat atau mendeteksi karakteristik tertentu yang ada pada diri manusia itu ,nb sendiri. Adapun,
karakteristik yang diidentifikasi menggunakan sistem biometrik ini bisa saja
berupa sidik jari, bentuk dan karakteristik wajah, mata, dan suara manusia.
Salah satu sistem absensi biometrik yang banyak digunakan di berbagai
organisasi perusahaan adalah absensi biometrik sidik jari. Mesin absensi fingerprint/sidik jari adalah salah satu mesin absensi
jenis biometrik yang menggunakan metode pendeteksian melalui sidik jari
karyawan untuk mendata daftar kehadiran karyawan. Absen sidik jari adalah suatu metode baru
yang saat ini telah berkembang menggunakan mesin dengan bantuan software untuk
mengisi data kehadiran suatu komunitas, kelompok maupun instansi yang
menggunakannya.
Beberapa alasan yang mendasari banyaknya penggunaan sistem absensi
biometrik sidik jari dengan sistem biometrik lainnya diantaranya harganya
relatif lebih murah dibandingkan dengan sistem biometrik lainnya, selain itu
sidik jari tangan juga memiliki karakteristik yang khas, yaitu sebagai berikut:
1.
Parennial nature,
yaitu guratan-guratan pada sidik jari melekat pada kulit manusia seumur hidup.
2.
Immutabilty,
yaitu sidik jari seseorang tidak pernah berubah, kecuali mendapatkan kecelakaan
yang serius.
3.
Individually, pola
sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap orang.
Dengan penggunaan sistem absensi biometrik sidik jari ini, diharapkan bisa
meningkatkan disiplin kerja karyawan sehingga dapat membantu organisasi
perusahaan mencapai tujuan nya secara efektif dan efisien.
Terdapat beberapa indikator untuk melihat disiplin kerja pegawai yaitu sebagai
berikut:
1. “Kehadiran (Tingkat absensi) yaitu kehadiran setiap hari jam kerja
2. Tepat waktu yaitu ketepatan karyawan pada saat masuk jam kerja, pada saat
memulai pekerjaan dan pada saat pulang jam kerja.
3. Menaati peraturan/prosedur yaitu menaati dan mematuhi peraturan dan
prosedur kerja yang berlaku”. (Malayu SP. Hasibuan, 2001)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan sistem absensi
sidik jari dapat mempengaruhi terhadap disiplin kerja karyawan.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Doni Purnama Alam Syah, S
Kenyang (2007) yang berjudul: “Sistem Biometriks Absensi Karyawan Dalam
Menunjang Efektifitas Kinerja Perusahaan”, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara penerapan sistem absensi biometriks terhadap disiplin
kerja karyawan.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat digambarkan paradigma kerangka
pemikirannya sebagai berikut;
Penerapan Sistem Absensi Sidik Jari (X)
|
Disiplin Kerja (Y)
|
F.
Hipotesis Penelitian
Suharni
Arikunto (2006;47), mengemukakan bahwa:
“Hipotesis
merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbuktinya melalui data yang terkumpul. Oleh karena itu
rumusan penelitian biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan.”
Pada penelitian ini penulis dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Diduga penerapan sistem absensi sidik jari mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap disiplin kerja karyawan CV Dandy Handicraft. Secara statistik,
hipotesis tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Penerapan sistem absensi sidik jari tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja karyawan pada CV Dandy
Handicraft
Ha : Penerapan sistem absensi
sidik jari mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja karyawan
CV Dandy Handicraft.
G.
Metodologi Penelitian
1.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
deskriptif.
“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki”. (Mohamad Nazir, 2003;54)
Jenis penelitiannya adalah studi kasus karena hasil dari penelitian ini
tidak bisa digeneralisasikan, sehingga hanya bisa untuk lokasi yang mempunyai
karakteristik yang sama.
2.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek
dan objek penelitian. Data primer diperoleh dari hasil sebgai berikut :
a.
Observasi, yaitu
teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap subjek/objek
dan fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan
langsung di kantor CV Dandy Handicraft.
b.
Wawancara, yaitu
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan
pihak yang berwenang di CV Dandy Handicraft Rajapolah
c.
Kuesioner, yaitu
teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan tertulis
kepada responden mengenai penerapan sistem absensi biometrik sidik jari dan
disiplin kerja karyawan.
Data sekunder
adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder diperoleh dari:
a. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data dan informasi
yang diperoleh dari catatan intern instansi/organisasi dengan cara
mengumpulkan, membaca, mempelajari dan menganalisis data yang berhubungan
dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan
data dari daftar absensi karyawan, catatan dan dari notulen rapat yang
berhubungan dengan penelitian.
b.
Studi kepustakaan,
yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara membaca dan
mempelajari literatur-literatur, catatan kuliah dan sumber-sumber lain yang
relevan dengan masalah yang diteliti.
3.
Populasi dan Sampel
a.
Populasi
“Populasi adalah jumlah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya”. (Sugiono,2003:73)
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan CV Dandy Handicraft
yang berjumlah 83 orang.
b.
Sampel
“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”. (Sugiono,2003:73).
Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh
karyawan CV Dandy Handicraft, karena populasinya relatif sedikit sehingga
diambil seluruhnya. Hal tersebut sesuai dengan yang dinyatakan oleh Suharsimi
(1996:120) bahwa:
“Apabila besar penduduk subjek
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subjeknya
besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 10-25% dari
populasi”.
4.
Operasionalisasi Variabel
Untuk memudahkan menganalisis
data dalam penelitian ini, maka variabel yang ada dioperasionalkan sebagai
berikut:
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
|
Definisi
|
Indikator
|
Skala Pengukuran
|
Penerapan sistem absensi sidik jari (X)
|
Penggunaan sistem absensi karyawan dengan menggunakan sistem biomentrik
sidik jari tangan (finger print)
yang discan dengan mesin handkey
dan diolah dengan aplikasi komputerisasi.
|
1.
Kemudahan
penggunaan absensi sidik jari
2.
Kesederhanaan
penggunaan absensi sidik jari.
3.
Keefektifan
absensi sidik jari
4.
Ketepatan
hasil absensi sidik jari.
|
Ordinal
|
Disiplin Kerja (Y)
|
Kesadaran dan kesediaan seseorang dalam menaati semua peraturan yang
berlaku pada suatu organisasi.
|
1.
Ketaatan dan
kepatuhan pada peraturan
2.
Ketepatan
waktu bekerja
3.
Ketepatan
dalam menyelesaiakan pekerjaan
|
Ordinal
|
Sumber: Malayu SP.Hasibuan (2003)
5.
Uji Validitas dan Reliabilitas
a.
Uji Validitas
Untuk mengukur validitas kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini, dianalisis dengan menggunakan korelasi pearson product moment yang diolah dengan menggunakan software SPSS 18.0 dengan rumus dasar sebagai berikut:
(Suharsini
Arikunto 1996:160)
Keterangan
:
rxy =
Koefisien korelasi tiap item pernyataan
n = Jumlah
sampel
X = Skor setiap
item pernyataan
Y = Skor Total
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika rxy > r tabel
maka dapat dikatakan valid
Jika rxy < r tabel
maka dapat dikatakan tidak valid
b.
Uji Reliabilitass
“Reliabilitas menunjukan pada pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik.” (Suharsini Arikunto.1996:168)
Uji Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan rumus cronbach
alpha yaitu sebagai berikut:
(Suharsini Arikunto.1996:106)
Keterangan:
r11 = Reliabilitas
instrumen yang dicari
k = Banyaknya butir soal
∑
= Jumlah Variasi skor tiap-tiap item pertanyaan
= Varians total
Dengan kriteria pengujian sebgai berikut:
Jika nilai cronbach
alpha > 0,60 maka reliabel
Jika nilai cronbach
alpha < 0,60 maka tidak reliabel
(Imam Ghozali,2001)
6.
Alat Analisis dan Uji Hipotesis
a.
Alat Analisis
1.
Untuk
mendeskripsikan sistem absensi sidik jari (X) yang diterapkan pada CV Dandy
Handicraft , dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yang diolah
dengan menggunakan software SPSS 18.0, dengan berdasarkan nilai
minimum, median dan standar deviasi median, maka selanjutnya dibuat skala
penafsiran sebagai berikut:
(Bedjo
Siswanto,2004: 31)
2.
Untuk
mendeskripsikan disiplin kerja (Y) karyawan pada CV Dandy Handicraft,
dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yang diolah dengan
menggunakan software SPSS 18.0, dengan berdasarkan nilai
minimum, median dan standar deviasi median, maka selanjutnya dibuat skala
penafsiran sebagai berikut:
(Bedjo Siswanto, 2004:31)
3.
Untuk mengetahui
pengaruh penerapan sistem absensi sidik jari (X) terhadap disiplin kerja (Y)
karyawan pada CV Dandy Handicraft, dianalisis dengan menggunakan koefisien
korelasi rank spearman (rs) dengan langkah kerja sebagai berikut:
a.
Menentukan
Peringkat (Rangking) variabel X dan
Variabel Y
b.
Menghitung Kuadrat
Selisih Peringkat (∑d
)
c.
Menghitung Korelasi variabel X dengan variabel Y dengan
menggunakan rumus:
rs
(Bedjo Siswanto, 2004:31)
d.
Membuat klasifikasi
penafsiran atas nilai koefisien harga rs sebagai berikut:
Interval Koefisien
|
Klasifikasi
|
|
0,00 - 0,199
|
Sangat Rendah
|
|
0,20 - 0,399
|
Rendah
|
|
Sedang
|
||
0,60 - 0,799
|
Kuat
|
|
0,80 - 1,000
|
Sangat Kuat
|
(Bedjo
Siswanto,2004:31)
Menghitung nilai koefisien determinasi (kd),
dengan rumus sebagai berikut:
Kd
(Bedjo Siswanto, 2004:31)
b.
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan uji statistik t (student test) pada tingkat keyakinan
95% atau
= 0,05 dan dk =
(n-2), dengan rumus sebagai berikut:
t
(J. Supranto, 1997)
Dimana
:
t = Statistik t
rs =
Harga rs yang diperoleh
n = Ukuran
sampel
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Terima H0 Jika t hitung ≤ ttabel
Terima Ha Jika t hitung > ttabel
(Bedjo Siswanto,2004
: 32)
5.
Tempat dan waktu Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada CV Dandy Handicraft, beralamat di Jl. Raya Panembong No. 395
Rajapolah – Tasikmalaya.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di CV Dandy Handicraft mulai
tanggal 23 Desember 2013- 1 Januari 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Melayu, S, P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: PT Toko
Gunung Agung.
Purnama Alamsyah, Doni. 2007. Sistem Biometriks Absensi Karyawan Dalam Menunjang Efektifitas Kinerja
Perusahaan. Yogyakarta
boleh juga nih :-)
BalasHapussangat membantu, trima kasih
BalasHapusdaftar pustakannya kurang lengkap mba . saya boleh tau judul buku yg mengutip m . nazir diatas ?
BalasHapussangat membantu tapi klo boleh tau apa nama judul untuik metlit ini?
BalasHapusgod job
BalasHapuskurang penelitian terdahulunya aja sih kak
BalasHapusterima kasih kak desy
BalasHapusKa kalau misalkan judul nya persepsi masyakarat terhadap kinerja pemerintahan contoh hipotesis nya gimana?
BalasHapusbolehkan pustakanya gini
BalasHapusDesy,ratnaa, 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Absensi Sidik Jari Terhadap Disiplin Kerja Karyawan. Tasikmalaya