"Mas, aku udah ngobrol sama mamah tentang uang yang harus mas bawa kalau mau nikahin aku" Aku menatap kosong ke mangkok mie di depan ku, rasanya selera makan ku tiba tiba hilang
"Berapa cinta?"
"20juta mas" Tenggorokan ku langsung kering rasanya
"Sebanyak itu?" Mas rido meyakinkan
"Mmmm" Gumamku, aku yakin mamah mengeluarkan nominal itu dengan banyak perhitungan, mungkin juga agar nyali mas rido ciut untuk melamar ku
"Mas harus kerja apa ya cinta biar bisa nabung dan punya uang sebanyak itu? Mas gak mungkin minta sama bapak"
Aku menelan ludah berkali kali, aku tau kabar ini akan berat untuk nya.
"Mas bahkan bukan PNS, cuma kerja serabutan, ngajar di kursusan dan jualan" Dia mulai menampakan ekspresi sedih
"Nggak apa apa mas, kita nabung bareng bareng ya" Aku meraih tangannya, mengisyaratkan bahwa dia tak perlu khawatir karena aku juga akan berjuang bersama nya.
"Mas, tau gak? Dulu cita cita ku menikah sama orang kaya yang udah punya rumah, mobil, punya ART, aku membayangkan hidup ku setelah menikah bakalan langsung enak dan bahagia, gak tau kenapa aku dari dulu terobsesi pengen jadi orang kaya hehehe" Aku tersenyum getir
"Tapi kalau aku harus hidup susah dulu sama mas, nggak apa apa. aku mau berjuang sama mas dari nol, hati kecil aku yakin, suatu hari mas bisa membawa kita ke kehidupan yang lebih baik" Tanpa kusadari mataku mulai berkaca kaca
"Makasih ya cinta, mulai hari ini mas mau giat lagi nyari uang, makasih cinta selalu kasih mas kesempatan. Mas yakin bisa sukses kalau sama cinta" Dia tersenyum tipis namun tulus
Aku menghela nafas berat, sungguh tak pernah terfikirkan oleh ku sebelumnya akan jatuh cinta pada laki laki yang akan ku temani perjalanan nya dari titik nol.
Seketika bayangan ku akan rumah besar, mobil, perhiasan, baju dan tas bagus sirna seketika. Lagi pula dari mana juga aku bisa mendapatkan suami mapan kaya raya? Aku cuma gadis kampung yang bahkan cantik pun masih standar.
"Mas, kita simpan dulu ya persoalan menikah ini. Kita masih punya banyak waktu, termasuk restu orang tua mas juga, mungkin pelan pelan aku juga bisa masuk ke keluarga mas" Aku kaget pada diriku sendiri, kok bisa aku sebijaksana ini?
"Tapi mas aku penasaran kenapa sih keluarga mas gak izinin mas nikah sama orang sunda? Bukan karena mitos kan mas?" Jujur aku penasaran akan hal ini
"Setau mas bukan karena mitos, kalau mas tebak sih karena ada beberapa tetangga mas yang nikah sama orang sunda disana. Ceweknya manja manja, cuma bisa dandan, gak mau diajak ke sawah" Jelasnya sambil tertawa kecil
"Hah? Serius? Aku juga gak bisa mas kalau di ajak ke sawah, suer deh! mana aku cewek manja lagi" Aku panik, karena aku memiliki ciri ciri cewek sunda yang tidak di harapkan
"Hahahahaahaha... Tenang cinta, itu kan cuma tebakan mas aja"
"Ih sebel ih" Aku mencubit tangan nya
Suasana melow sudah mulai mencair, perasaan kita berdua sudah jauh lebih baik.
***
Omong omong soal bisnis makanan, cimol basah yang aku titipkan ke adik ku. Ternyata hanya bertahan 2 bulan saja. Awalnya penjualan ku terus naik bahkan sampai 100 bungkus per hari, setelahnya terjun payung bahkan sering sisa, dan aku pun banyak rugi.
Mental ku ciut dan akhirnya aku berhenti jualan.
Aku memikirkan bisnis lain setelah itu, aku ingin membuat produk yang lebih tahan lama, karena aku kapok terjun di bisnis makanan, kali ini aku akan mencoba peruntungan di bisnis produk lain yang barangnya lebih awet, resikonya lebih minim.
Tapi jujur aku masih buntu mau bikin produk apa, belum ada ide sama sekali.
Sementara mas rido berfikir untuk membuka cabang kursusan b. Inggris di tempat lain, tepatnya di Ciawi.
Aku pun di ajaknya untuk ikut survey tempat kursusan, dia mencari tempat yang bisa bayar sewa bulanan biar gak berat.
"Gimana caranya orang tau khusus nya orang ciawi kalau mas buka kursusan disini? "
Aku bertanya sambil melihat lihat calon ruangan kursusan yang sederhana ini
"Mas punya strategi yang cukup bagus kalau untuk itu" Dia membanggakan diri
"Mas mau bikin seminar bahasa inggris Gratis buat anak anak SMP, SMA/SMK dan umum, bener bener gratis gak ada uang pendaftaran sama sekali, rencana mas mau sewa gor atau gedung kecil buat acara itu" Semangat nya berapi api
"Pokoknya semakin banyak yang datang, semakin baguusss karena di akhir acara nanti mas mau info kalau mau intensif belajar b. Inggris, ya bisa lanjut di kursusan sini, gimana mantap gak? "
"Kok kamu cerdas sihhhh!!!" Aku selalu mengakui, otaknya brilian kalau menyangkut strategi bisnis.
"Cinta bantuin mas ya? Pokoknya target kita sekarang adalah sebar informasi sebanyak banyak nya tentang seminar gratis ini, biar semakin banyak orang yang ikut, mas target nya sih 200 orang ikut"
"Aku pasti bantuin mas, gak di bayar pun aku mau" Ledek ku
"Makasih ya cinta heheheh doain mas semoga dengan ini jadi langkah awal mas bisa banyak nabung biar cepet melamar cinta jadi istri mas" Dia menatapku tulus
"Duh aku jadi terharu, aku belum pernah di perjuangkan sama cowok sampe sebegini nya" Mataku kembali berkaca kaca
"Maka itulah cinta harus bangga sama mas, udah ganteng, pekerja keras dan selalu berjuang hehehehe" Dia menepuk dadanya
"Iya iya iya... " Aku tertawa kecil, melihat kembali tempat kursusan baru nya ini yang dia beri nama STEP yang berarti langkah. Semoga kursusan ini jadi langkah awal kesuksesan kamu ya mas...
*bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar