Pages

Rabu, 12 Maret 2014

Contoh Analisis POWER SWOT

Seminggu yang lalu dosen Pemasaran Internasional memberikan tugas tentang analisis SWOT dan POWER SWOT terkait produk indonesia yang sudah bisa go International. Setelah Search di google, ternyata materi tentang analisis POWER SWOT kebanyakan berbahasa inggris, jadilah saya membuat tugas ini dengan pemahaman sendiri, Silahkan di cek kalau sekiranya bermanfaat, dan kalau ada yang kurang atau salah, silahkan di komentari agar analisisnya menjadi lebih baik :)


ANALISIS POWER SWOT
PRODUK DIAN PELANGI




‘Dian Pelangi’ merupakan sebuah brand baju muslim hasil desainer muda bernama Dian Wahyu Utami atau akrab dipanggil Dian Pelangi. Produk Dian Pelangi yang sebagian besar berbahan Jumputan dan kain songket khas Indonesia ini mampu menyedot pasar domestik dan luar negeri. Berikut adalah analisis POWER SWOT dari Produk Dian Pelangi :


P = Personal Experience
Dengan bekal pendidikan tata busana yang didapat ketika SMK, Dian pelangi mampu merancang busana-busana Muslim yang tidak pernah terfikirkan oleh orang lain sebelumnya. Istilah jumputan yang menjadi trend dari desain Dian Pelangi di ambil dari istilah sebuah kain Palembang koleksi ibunya. Dengan tekat yang besar dan pengalaman orang tuanya yang lebih dulu, Dian Pelangi mengoptimalisasikan cita – citanya dengan membuaka butik perdana di Palembang. Selama ini, Dian melakukan sendiri desain, marketing hingga promosi. Mulai dari benang hingga menjadi busana siap pakai semua dikerjakannya sendiri. Dengan keberadaan pabrik kain milik orang tuanya menjadi hal yang mungkin bagi Dian untuk melakukan semua hal tersebut sendiri.
Hingga saat ini, semua produk Dian Pelangi mulai dari pakaian hingga aksesori diproduksi sendiri. Hal tersebut membuktikan bahwa pengalaman juga bisa menjadi bekal di kehidupan nantinya, bukan semata-mata dari pendidikan formal. Dengan pengalamannya merancang busana-busana muslim, produk Dian pelangi sudah mampu menembus pasar domestik dan Internasional.

O= Order- strengths or weaknesses, opportunities or threats.
Adanya anggapan bahwa busana muslim terkesan kuno merupakan salah satu kelemahan dari pemasaran produk muslim selama ini. Namun Dian pelangi mampu membuat kelemahan tersebut menjadi sebuah kekuatan dari produk baju-baju muslimnya. Berbahan kain jumputan dan songket yang bergradasi warna cerah, desain yang stylish, hingga proses produksi yang dilakukan oleh tangan seniman berbakat (Handmade) sehingga lebih unik dan bernilai seni tinggi merupakan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh  produk Dian Pelangi.
Idenya yang segar dan kejelian melihat peluang adalah senjata ampuh Dian menaklukkan pasar lokal maupun global. Masyarakat muslim saat ini terus bertambah, para insan sadar fashion di Indonesia pun, termasuk yang muslim, menggemari produk yang beda namun dengan harga reasonable. Saat kain jumputan masih identik dengan acara formal dan kaum berusia matang, Dian justru mendobrak dengan inovasi dan modifikasi jumputan berwarna cerah untuk baju muslim sehari-hari agar kaum muda juga suka memakainya. Meskipun sempat kaget dengan permintaan pasar yang melonjak,  Dian juga tetap berusaha menjaga eksklusivitas labelnya. Peningkatan produksi pasti diusahakan agar pencinta produk DP bisa terpenuhi. Sampai saat ini produk Dian pelangi sudah mampu menggebrak pasar domestik dan pasar internasional diantaranya : Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Afrika, London, Australia dan Eropa.
Meskipun begitu, kelemahan dari produk dian pelangi ini adalah hanya terbatas memproduksi busana muslim, Dian pelangi belum memproduksi baju-baju bermodel ‘Minim’ sehingga produk ini lebih banyak di konsumsi oleh masyrakat muslim dan ekspor ke negara-negara non muslim pun jumlahnya terbatas. Segmen Produk Dian Pelangi ini juga masih terkonsentrasi untuk segmen kalangan atas (High Class), harga produknya pun masih relatif mahal, sehingga belum terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah.
Sebagai ancaman dari produk ini yang sangat terasa adalah adanya barang tiruan yang begitu banyak terutama yang berproduksi di dalam negeri yang juga membidik pasar internasional. Bahkan ada beberapa produsen baju muslim yang mengaku bermerek Dian pelangi, namun dengan harga murah dan kualitas yang jauh dari aslinya, bahan nya luntur dan mudah rusak, sehingga menurunkan citra positif dari produk Dian Pelangi. Menanggapi ancaman ini, Dian pelangi yakin bahwa produknya tidak akan kalah bersaing karena kualitasnya lebih baik, selain itu produk-produk Dian pelangi hanya di jual di outlet-outlet resmi Dian Pelangi agar para pelanggan bisa mendapatkan produk asli Dian Pelangi.

W = Weighting.
STRENGTH
OPPORTUNITY
45%
30%
WEAKNESS
THREAT
15%
10%

E = Emphasize detail
Dian Pelangi merekrut karyawan-karyawan yang kompeten, ahli dan mempunyai rasa seni yang tinggi. Dari awal pemilihan benang, pembuatan kain, sampai dengan barang jadi, Dian pelangi memproduksi dan mengawasinya sendiri. Dian pelangi juga bergabung dengan perusahaan Garmen ayahnya dengan tujuan untuk menjaga kualitas bahan yang akan di proses. Dian Pelangi memilih Penenun-penenun terbaik untuk menenun songket andalannya, karyawan-karyawan lain nya seperti penjahit, dan pemasang manik-manik/aksesoris pun dipilih secara khusus agar hasilnya bisa maksimal.
Produksi kain sudah menggunakan mesin-mesin canggih, terkecuali untuk kain songket yang masih ditenun secara tradisional, dan beberapa motif kain jumputan yang juga dikerjakan langsung oleh pekerja. Memang membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, namun hasilnya lebih halus, rapih, detail dan memuaskan. Bermodalkan usaha garmen milik ayahnya dan juga butik baju muslim milik ibunya, Dian pelangi mampu mengembangkan produk dan terus menjaga kualitas barang yang dihasilkannya.

R = Rank and prioritize
1.      Strength : 45%
2.      Opportunity : 30%
3.      Weakness : 15%
4.      Threat : 10%

Kesimpulan : Produk Dian Pelangi memiliki banyak kelebihan/kekuatan (45%) dari pada elemen-elemen analisis lainnya. Hal ini menunjukan bahwa produk ini dapat bersaing dan layak dipasarkan ke  pasar Domestik dan Internasional karena memiliki ciri khas yang kuat, terutama untuk pasar Internasional karena produk ini menggunakan corak batik, kain jumputan dan kain songket khas Indonesia, sehingga produk ini lebih bernilai seni tinggi dan juga lebih elegan dari pada produk baju muslim lainnya.

1 komentar: