"Mas, aku mau curhat boleh gak? "
"Boleh banget cinta" Dia menyendok kan nasi ke mulutnya, menyusul bakwan di suapan selanjutnya
"Mmm... Bulan ini aku dikasih uang dikit sama bapak, ngepas banget. Aku hitung hitung cuma cukup buat ongkos aja" Aku mulai bercerita dengan raut sedih
"Mas kayaknya aku harus mulai berfikir untuk cari uang sendiri, buat tambahan uang jajan, menurut mas gimana? " Aku menyedot nutrisari dingin ku, berharap bisa membuat perasaan ku lebih baik
"Nah gitu dong, ini baru Cinta nya mas yang hebat dan semangat. Mas dukung 1000%"
Aku tersenyum kecil, "mas ada ide gak gimana? "
Lalu mas rido memetakan Potensi yang aku punya, salah satunya aku punya kemampuan mengajar terutama bahasa inggris yang sifatnya masih basic. Karena sebelumnya aku pernah cerita sama dia kalau di lingkungan rumah aku banyak anak anak usia TK dan SD, mas rido menyarankan aku untuk buka kursusan bahasa inggris dan mata pelajaran.
Aku setuju, ku fikir itu pekerjaan yang cukup mudah untuk kucoba. Mas rido mengajari ku membuat papan tulis dari karton dan di lapisi full Lakban bening, sehingga tulisan nya bisa di hapus. Ini modalnya sangat minim tapi berfungsi dengan baik, aku langsung praktekan itu dirumah
Besoknya aku minta bantuan mamah untuk kasih info ke tetangga kalau aku mau buka kursusan mulai sore ini. Dan karena hari ini aku gak ada jadwal ngampus, aku persiapkan semua dari pagi, mulai dari ruangan, materi yang akan aku sampaikan, games games kecil yang mas rido sarankan juga sudah aku siapkan.
Sore harinya hati ku gak karuan, aku takut tidak ada anak yang tertarik datang, waktu sudah menunjukan jam setengah 4 sore.
"Mas, belum ada yang dateng nih" Aku mengirimi nya SMS singkat
"Sabar cinta, insyaallah banyak yang dateng, semangat, mas tunggu kabar baiknya ya"
***
Jam 4 sore, satu persatu anak sudah datang, rata rata masih di antar mama nya, hatiku rasanya mau loncat kegirangan.
Ini pengalaman pertama ku mengajar anak anak, murid ku hari ini total ada 6 orang dan masih anak TK semua.
Beberapa kali aku pernah lihat mas rido mengajar bahasa inggris untuk anak anak, aku selalu mengamati gaya nya mengajar, dan sedikit sedikit aku bisa mempraktekannya di 6 murid ku ini.
Pengalaman mengajar hari pertama ku cukup memuaskan, anak anak antusias dan besok mau datang lagi katanya. Alhamdulillah, semoga besok murid ku bertambah banyak.
"Masss!!! Aku berhasill hari iniii!!" Pekik ku kegirangan. Malam ini bahkan aku yang berinisiatif menelpon mas Rido duluan.
"Alhamdulillah, hebat cinta mas ikut seneng dan bangga"
Aku menceritakan semuanya, ada berapa orang murid ku, materi apa yang tadi aku ajarkan, games apa yang tadi aku praktekan.
"Hari ini cinta dapat uang berapa? "
"Mmm aku hitung... 1500x6orang jadi 9000 mas, dikit sih tapi lumayan lah ya mas"
"Nggak apa apa cinta, dapat berapa berapa nya itu nggak terlalu penting kalau cinta baru memulai, yang penting konsisten ngajarnya berapapun jumlah muridnya, tapi mas yakin kok suatu hari cinta bakalan punya murid banyak"
"Aaamiiin mas, semoga yaa mas. Ya ampun aku bahagia banget mas, aku hari ini dapat uang dari hasil kerja aku sendiri loh mas"
"Iya, cinta hebat. Mas salut banget cinta udah berani untuk memulai"
Aku melirik celengan ayam plastik ku, ku masukan uang lembaran dan recehan itu kedalamnya.
Baru kali ini aku bahagia... Bahagia karena ternyata aku bisa menjebol level baru dalam hidup ku. Mulai hari ini aku bertekad : Aku mau jadi cewek mandiri.
"Mas, makasih ya udah bantu aku"
"Sama sama cinta, dari awal mas yakin kok cinta punya banyak potensi dan kemampuan, tinggal di imbangi dengan kemauan nya aja"
Mendengar hal itu aku jadi makin bersemangat, aku nggak sabar untuk mengajar lagi besok hari, Yeayyy!!!
*bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar