Aku sedang sibuk bolak balik menghafal materi presentasi di Bis, terlihat layar HP ku menyala dan bergetar
"Cinta dimana?"
Ada telpon masuk dari Mas Rido ternyata,
"Mas, aku di Jalan. Duh kayaknya aku telat deh tadi ngurusin dulu bikin cimol soalnya" Aku mulai menyesali kecerobohan ku mengatur waktu sampai super kesiangan ke kampus
"Ya udah, kalau udah nyampe kampus kabarin mas ya, mas ada surprise" Katanya dengan nada jail
"Oke mas, ya udah ini aku udah mau turun bis bentar lagi" Ku tutup telpon, lalu berjalan pelan ke depan mendekati pintu bis, membayar ongkos pada kondektur, lalu keluar saat Bis berhenti.
Sesekali aku mengecek jam tangan, aku sudah pasrah kalaupun harus kesiangan, ini memang ulah ku sendiri.
Aku mengeluarkan HP dan mencoba mengirim pesan pada salah satu sahabat ku.
-Udah masuk belum di ruangan mana?-
Aku menyetop angkot lalu duduk dan membuka HP ku lagi
-Udah masuk dari tadi, tapi hari ini gak jadi presentasi- Ema membalas pesan ku
"Aahhh syukurlah" Ucapku dalam hati,
Sesampainya di kampus aku segera menuju gedung baru, sepintas aku melihat mas Rido di ruangan kelas paling depan.
Aku menuju ruangan kelas pojok, dengan takut mengetuk pintu, meminta maaf karena terlambat dan bertanya apa aku di izinkan masuk, mengingat aku telat sampai kurang lebih satu jam lamanya.
Beruntungnya, dosen ku hari ini sedang berbaik hati mengizinkan aku masuk. Dengan perasaan lega aku masuk lalu mengambil tempat duduk, tak lupa berjanji pada diri sendiri untuk lebih bijak dalam mengatur waktu kuliah dan jualan.
***
"Cinta, mas tunggu depan mesjid ya" Aku membaca pesan di layar HP ku sekilas.
Hari ini hanya ada dua mata kuliah, aku bisa pulang lebih cepat. Aku pun tak sabar ingin tau apakah cimol ku laku atau tidak.
Setelah bubar mata kuliah terakhir, aku bergegas ke mesjid menemui mas Rido yang sudah melambai lambai dari kejauhan.
Aku melihat motor putih terparkir di depan mesjid.
"Cinta, ini motor baru mas!! " Katanya penuh semangat.
"Oh iyaa bagus mass" Aku bingung antara mau bahagia atau sedih. Karena ternyata mas Rido membeli motor CB tua, kenapa awalnya aku berfikir dia mau membeli motor matic ya?
"Mulai hari ini mas bisa anter cinta pulang! Cinta seneng gak? "
"Oh iya seneng mas hehehee" Aku mencoba menghibur diri, motor CB tua ini lebih baik daripada gak punya motor sama sekali.
"Tenang cinta, ini mesin nya masih bagus kok gak akan sering mogok" Jelas nya
"Berarti masih berpotensi Mogok ya mas? " Aku cuma gak bisa bayangin aja kalau harus turun dan jalan kaki karena dia mogok ditengah jalan.
"Enggak, percaya sama mas. Hayu sekarang naik, mas anterin pulang" Katanya penuh semangat
Aku pasrah dan naik motor CB ini dengan perasaan campur aduk. Melewati tugu dan gerbang kampus, melewati kumpulan mahasiswa lain di depan sana.
Selain batik dan misting couple, aku bisa mengklaim kalau kita satu satunya pasangan dikampus ini yang pacaran pake motor CB tua.
Wah, seharusnya kita sudah dapat penghargaan pasangan terunik sepanjang masa.
***
Sesampainya dirumah aku segera mencari adik ku, Tuti.
"Tut gimana? " Tanya ku dengan harap harap cemas
"Habis teh semuanya, kurang malah besok pada pesen lagi"
"Waaahhh!!! " Aku melonjak bahagia, segera mengabari mas Rido yang duduk di ruang tengah rumah
"Mas, cimol aku habisss! Itu yang aku ceritain semalem aku mau jualan cimol"
"Alhamdulillah, hebat cinta. Mas bangga dengernya"
"Ih aku juga gak nyangka mas, seneng bangett" Aku melompat lompat, lalu menghitung uang yang disetorkan Tuti.
"Uang ini mau aku modalin semuanya buat besok ya mas, aku mau nambah jadi 40 bungkus buat besok"
"Boleh, penambahannya bertahap aja cinta, nambah 10 masih oke. Jangan langsung banyak karena jualan makanan apalagi yang model nya kayak cimol basah itu resikonya tinggi" Jelasnya
"Iya juga ya mas"
"Jualan makanan itu untung nya sedikit, jadi harus pinter pinter memprediksi jumlah nya biar gak banyak sisa, kalau banyak sisa lalu basi itu nanti kamu rugi, cuma dapet cape nya aja" Lanjutnya.
"Oh oke noted, aku bakalan fikirkan itu baik baik. Makasih ya mas"
Aku tersenyum penuh kemenangan hari ini. Level baru sudah ku jebol lagi.
*bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar